Penculikan Gagal 2 Bocah Madura, Rekaan atau Fakta?

Polres Sumenep Madura sudah mengantongi kesimpulan sementara upaya penculikan dua bocah yang gagal itu.

oleh Mohamad Fahrul diperbarui 18 Mar 2017, 11:04 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2017, 11:04 WIB
Penculikan Anak
Polres Sumenep sudah melakukan penyelidikan dan telah mengantongi hasil sementara upaya penculikan anak ini. (Liputan6.com/Mohamad Fahrul).

Liputan6.com, Sumenep - Aparat Polres Sumenep, Madura, Jawa Timur, akan memberikan konseling terhadap dua bocah yang dikabarkan lolos dari upaya penculikan anak. Ba (12) dan QI (8) disebut berhasil melepaskan diri dari penculik usai menggigit tangan pelaku dan menyerangnya dengan ketapel, beberapa hari lalu.

Selain kepada kedua bocah itu, konseling juga dilakukan terhadap keluarga mereka. Konseling diberikan untuk memastikan upaya penculikan di Kecamatan Batang-batang itu bukan rekayasa atau benar-benar terjadi.

Kapolres Sumenep AKBP Joseph Ananta Pinora mengungkapkan kesimpulan sementara dari penyelidikan awal, upaya penculikan terhadap dua bocah yang sedang menjaga burung di sawah itu tidak benar. Ia membuka kemungkinan cerita tersebut hanya dibuat sendiri oleh si anak untuk bisa mendapatkan perhatian orangtua.

"Jadi, kita sudah melakukan upaya deteksi, termasuk melakukan wawancara terhadap beberapa warga. Sementara kita simpulkan tidak ada," kata Joseph, Jumat (17/3/2017).

"Ya mungkin saja anak-anak itu ingin mencari perhatian, mungkin saja seperti itu," dia menambahkan.

Joseph lebih jauh menjelaskan, konseling itu dilakukan agar peristiwa itu tidak kembali terjadi. Akan tetapi, jika memang ada penculikan, secara otomatis kepolisian akan melakukan upaya hukum.

"Kita akan melakukan konseling terhadap kedua anak itu terlebih dahulu apakah betul ada upaya penculikan. Karena melihat kalau memang ingin ada perhatian orangtua, jangan sampai ada cerita-cerita seperti itu," kata Pinora.

Pihaknya berharap cerita soal upaya penculikan dua bocah itu tidak dibuat-buat. Pasalnya, kabar penculikan telah membuat masyarakat lain resah yang dapat berujung pada tindakan anarkis. Lebih jauh, ketika ada orang baik-baik yang bertamu, ia bisa dikira orang yang tidak baik.

"Malah diinterogasi yang bisa berujung terjadi tindakan kekerasan," ujar dia.

Meski begitu, ia menegaskan polisi akan mengejar dan menangkap penculik anak tersebut jika yang disampaikan adalah fakta.

"Kita tidak main-main kalau urusan penculikan, karena itu urusan nyawa. Apalagi sampai minta tebusan, ya akan dikejar. Artinya, kalau ada penculikan di wilayah Sumenep, kita akan melakukan penegakan hukum," ujar dia.

Untuk pengawasan, aparat kepolisian di ujung timur Pulau Madura ini telah melakukan rayonisasi. Maksudnya, Polsek tertentu akan membantu Polsek terdekat dalam mencari orang maupun informasi apabila terjadi sesuatu.

Dengan begitu, polsek yang dekat dengan lokasi peristiwa tidak akan tinggal diam. Dengan begitu, hal itu dapat mempercepat penanganan terhadap tindakan-tindakan yang dapat mengancam masyarakat, termasuk soal penculikan anak.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya