Ayah Tak Ber-KTP Mamuju, Bayi Tanpa Batok Kepala Dirawat di Rumah

Bayi tanpa batok kepala itu lahir melalui operasi cesar.

oleh Fauzan diperbarui 18 Apr 2017, 19:04 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2017, 19:04 WIB
Bayi tanpa tempurung kepala
Bayi perempuan lahir tanpa tempurung kepala di Lingkungan Karumbitan, Kalukku, Mamuju, Sulawesi Barat. (Liputan6.com/Fauzan)

Liputan6.com, Mamuju - Bayi tanpa batok kepala lahir di Lingkungan Karumbitan, Kelurahan Kalukku, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar). Bayi perempuan bernama Calista itu adalah anak pertama dari pasangan Risal dan Berlis. Calista lahir di Rumah Sakit Mitra Manakarra, tiga pekan lalu melalui operasi bedah cesar.

"Iya bayi saya lahir tanpa batok (tempurung kepala). Padahal, sebelumnya tidak ada tanda-tanda sama sekali. Namun setelah di-USG, dokter menyarankan untuk operasi cesar," ucap Berlis, beberapa hari lalu.

Sesaat setelah dilahirkan, Calista tidak bisa mendapat perawatan intensif dari rumah sakit. Alasannya karena kedua orangtuanya tidak memiliki biaya. Saat ini, bayi mungil itu hanya menjalani perawatan seadanya di rumah.

"Sekarang cuma dirawat di rumah, terpaksa dikeluarkan dari rumah sakit karena kami tidak punya biaya. Saya sih punya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), tapi anak saya belum, pasti biaya perawatannya mahal kalau tidak punya BPJS," tutur Berlis.

Dihubungi secara terpisah, Direktur Rumah Sakit Regional Sulbar dokter Asran, mengatakan bayi tanpa batok kepala tersebut terkendala untuk menjalani perawatan lanjutan. Selain karena belum memiliki BPJS, ayah Calista juga belum memiliki kartu tanda penduduk (KTP) Mamuju.

"Bapaknya anak ini tidak punya KTP Mamuju karena dia pendatang. Ibunya sih ada, karena masih ikut sama kartu keluarga orangtuanya. Makanya, perawatan lanjutan dilakukan di rumah," ujar dokter Asran.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya