Liputan6.com, Indramayu - Sosok Mbah Fanani petapa Dieng, Jawa Tengah, populer belakangan ini setelah dijemput ke Indramayu, Jawa Barat. Khalayak luas takjub melihat aksinya bertapa di sejumlah tempat, terutama di kawasan Dieng. Ada beberapa cerita tersisa dari penjemputan Mbah Fanani ke Indramayu.
Toha, salah satu penjemput pulang Mbah Fanani ke Indramayu, menceritakan ada rasa haru dan rindu dalam diri Mbah Fanani setelah puluhan tahun melanglang buana melakukan pertapaan. Beberapa hari setelah penjemputan ke Indramayu, Mbah Fanani sempat sedih, menangis hingga meneteskan air mata.
Dari informasi yang didapat, Mbah Fanani diketahui memiliki istri bernama Nyai Zaenab. Dari pernikahan mereka, dikaruniai satu orang anak perempuan bernama Mariam.
Advertisement
Sementara itu, Mariam yang tinggal di Plered, Kabupaten Cirebon menikah dengan Kiai Kosim. Pernikahan Mariam dengan Kiai Kosim dikaruniai anak 17 orang.
Baca Juga
"Yang saya tahu baru sebatas itu dan ternyata Mbah Fanani cucunya ada 17 orang. Soal kapan tanggal pernikahan dan Nyai Mariam lahir saya belum tahu secara rinci," sebut Toha, Rabu 19 April 2017.
Kerinduan Mbah Fanani akan sosok anak nya juga diungkapkan kepada Toha. Saat itu, Mbah Fanani sempat bertanya keberadaan Mariam. Namun, Toha mengaku tidak bisa memastikan kapan Mariam akan datang bertemu dengan Mbah Fanani.
"Kemarin sempat meneteskan air mata menanyakan Mariam. Mariam Iis, Iis kata mbah, saya jawab belum ke sini mbah, sibuk mereka ga tau sibuk apa. Akhirnya mbah pun menangis. Tapi saya sudah bilang ke mbah kalau Mariam sudah dihubungi dan masih dicari tahu keberadaannya," kata Toha.
Mariam dikabarkan akan pergi umroh pekan ini. Toha bersama rekan-rekannya juga sudah berusaha mencari keberadaan Mariam dan mengabarkan kondisi Mbah Fanani kepadanya.
Selama bertapa, kata dia, Mariam pernah ikut bersama rombongan keluarga datang ke Dieng menjenguk Mbah Fanani. Namun, Mariam tidak ikut turun menjenguk sang ayah saat sudah berada di tempat pertapaan Mbah Fanani. "Tidak tahu juga kenapa Nyai Mariam tidak datang menjenguk Mbah Fanani," kata Toha.
Sejak remaja Toha mengaku sudah mengenal sosok Mbah Fanani. Saat itu, kata dia, Mbah Fanani sudah akrab dengan sang ayah Abah Rojab.
"Hubungan Mbah Fanani dan Abah saya sudah ditingkatan tarikat dan sampai sekarang saya juga tidak tahu seperti apa mereka menjalin komunikasi lewat batin. Tingkatan Islamnya sudah tinggi," kata Toha. .
Dia berharap kerinduan Mbah Fanani terjawab dengan hadirnya Mariam menjenguk sang ayah. "Kapan pun dalam kondisi apapun datang ke padepokan ya kita sambut baik sekali karena mbah juga sudah rindu," kata Toha berharap.