Liputan6.com, Magelang - Empat alat berat diterjunkan dalam penanganan banjir bandang di Desa Sambungrejo, Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Terutama dalam pencarian korban yang belum ditemukan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, Edy Susanto mengatakan, sejumlah alat berat tersebut sudah digunakan sejak Minggu pagi untuk mengangkat maupun menyingkirkan material di titik-titik yang diduga terdapat korban.
Ia menyebutkan banjir bandang yang terjadi kemarin siang sekitar pukul 13.00 WIB tersebut menerjang lima dusun di dua desa. Yakni, Dusun Sambungrejo, Nipis, dan Karanglo di Desa Sambungsero dan Dusun Deles dan Kalisapi di Desa Citrosono.
Bencana banjir bandang tersebut mengakibatkan lima korban meninggal dunia dan tujuh orang hilang. Rincinya di Sambungrejo lima orang hilang dan di Dusun Deles dua warga belum ditemukan.
Baca Juga
Edy menjelaskan pula, empat alat berat itu ditempatkan di Dusun Sambungrejo dan Deles masing-masing satu buah dan di Dusun Nipis dua buah. Alat berat tersebut digunakan untuk mengambil atau mengangkat batu-batu besar yang menimbun rumah.
Menurut dia dalam pencarian korban hari ini dibagi menjadi tiga sektor, yakni Deles, Nipis, dan Sambungrejo. Ia menambahkan, tanggap darurat untuk pencarian korban diberlakukan selama tujuh hari.
"Namun, kami berharap pencarian korban tidak sampai tujuh hari. Mudah-mudahan para korban segera bisa ditemukan," ucap dia di Magelang, Minggu (30/4/2017), dilansir Antara.
Ia mengatakan, banjir bandang terjadi karena hujan besar di wilayah Grabag pada Sabtu kemarin sejak pukul 12.00 WIB. Sebelum terjadi banjir bandang, di kawasan bukit di atas desa terbentuk cekungan yang kemudian berisi air dan jebol, sehingga menimbulkan banjir bandang yang membawa material dari atas bukit.
Berdasarkan pantauan di lapangan, hingga Minggu pukul 14.00 WIB, tim gabungan telah menemukan tiga korban yang sudah meninggal tertimbun material. Jenazah para korban banjir bandang itu kemudian dievakuasi ke Puskesmas Grabag.
Advertisement