Liputan6.com, Bandar Lampung - Sejumlah perajin menyebutkan produksi ikan teri asin Pulau Pasaran dalam seminggu terakhir bisa mencapai empat ton per hari. Namun, produksinya kini terkendala harga garam yang melambung.
"Kami tak bisa mengurangi kadar keasinan ikan teri karena akan berpengaruh terhadap mutunya, seperti lebih cepat busuk atau rusak," kata Waskarah, salah satu perajin ikan asin di Pulau Pasaran, Bandar Lampung, Senin (24/7/2017), dilansir Antara.
Ia menyebutkan untuk mengasinkan ikan teri sebanyak 100 kg dibutuhkan garam minimal 50 kg. Sementara, harga garam sekarang mencapai Rp 5.000/kg dari sebelumnya hanya Rp 1.000/kg.
"Kami tak berani menurunkan kadar garamnya karena akan merusak mutu ikan," katanya.
Ia menyebutkan produksi ikan asin di Pulau Pasaran berangsur membaik. Dirinya mengaku sekarang mampu menghasilkan ikan asin sekitar 500 kg untuk dikirimkan ke Jakarta. Harga ikan teri asin berkisar Rp 40.000- Rp 70.000/kg.
"Mutu ikan sedang baik. Harga teri jengki asin di bawah Rp 40.000/kg, sedangkan teri nasi mencapai Rp 70.000/kg. Namun, produksi sekarang belum sebanyak tahun lalu," katanya.
Baca Juga
Perajin ikan asin lainnya, Sarnoto, menyebutkan dibutuhkan 100 kg garam untuk merebus ikan teri segar dalam 100 liter air agar mutu ikan terjamin dengan tingkat keasinan yang cukup baik.
Untuk itu, ia berharap pemerintah segera menjaga kestabilan pasokan dan garam, agar usaha pembuatan ikan asin bisa bertahan di tengah gencarnya persaingan dengan usaha ikan asin negara lain.
Beberapa perajin lainnya juga mengharapkan harga garam bisa turun seperti semula untuk menekan biaya produksi ikan asin. Harga ikan teri nasi kualitas premium mencapai Rp 95.000/kg, teri nasi medium Rp 70.000/kg, dan teri jengki Rp 40.000/kg.
"Kenaikan harga ikan teri terjadi untuk kualitas ekspornya. Mutu ikan sekarang lebih baik, dan hasil tangkapan juga lumayan banyak," kata Sarnoto.
Pulau Pasaran merupakan sentra produksi ikan teri utama di Kota Bandar Lampung. Sementara, ikan teri segar didapatkan dari bagan-bagan penangkapan ikan yang bertebaran di perairan Teluk Lampung hingga kawasan Kepulauan Legundi Lampung.
Luas Pulau Pasaran sekitar delapan hektare dengan jumlah penghuni 240 kepala keluarga (KK). Hampir semua penduduk Pulau Pasaran berprofesi sebagai nelayan dan pengolah ikan kering.
Â
Advertisement
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini: