Liputan6.com, Cilacap - Sejumlah santri tampak asyik dengan kesibukannya masing-masing. Dua orang menjahit, dua orang mengepres, beberapa santri lainnya berkonsentrasi memotong kulit dengan berbagai ukuran.
Inilah bengkel produksi yang dimiliki oleh Pondok Pesantren Rubat Mbalong Ell Firdaus Tambaksarik, Kecamatan Kedungreja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Dari ruangan berukuran 5x10 meter itu, meluncurlah sandal dengan merek unik, Sandal Kenthir.
"Kami memakai istilah yang tidak biasa. Kenthir bisa diartikan sebagai gila, tetapi bisa juga diartikan bukan gila yang gila itu. Kenthir lebih dimaknai sebagai nakal, ngenthir, berani, juga bisa diartikan itu," ucap KH Muhamad Ahmad Hasan Mas’ud, Pengasuh Ponpes Ell Firadus, beberapa waktu lalu.
Advertisement
Dia berujar, pemilihan merek kenthir itu juga didasari betapa saat ini orang-orang sudah sibuk dengan urusan duniawi. Sementara, bekalnya kelak di akhirat terlupakan.
"Zaman sudah edan saat orang-orang mengejar dunia. Padahal, dunia itu hanya diinjak-injak. Ya itu, kenthir itu di bawah itu," ujar Kyai yang akrab dipanggil Gus Hasan itu, sembari menunjuk ke bawah.
Namun begitu, Sandal Kenthir ini pun menurut Gus Hasan memiliki arti tersendiri. Kenthir, merupakan kependekan dari kenceng, kuat, dan hemat alias irit. "Bahwa sandal ini kuat dan kenceng serta berharga terjangkau,” Gus Hasan menambahkan.
Baca Juga
Dia bercerita, muasal bengkel produksi sandal ini adalah semangat pesantren untuk memberdayakan santri. Pesantren, meski tujuan utamanya mendidik santri untuk memahami ilmu agama, namun menurut Gus Hasan juga perlu membekali santri dengan ketrampilan. Itu sebabnya, pesantren ini memiliki berbagai kegiatan produktif.
"Ada pertanian organik, ada produksi jamur tiram, industri jamur crispy, kakao, pertanian sayur organik dan sebagainya," ujarnya.
Sementara, Pimpinan Produksi Sandal Kenthir, Syamsul Wibowo mengatakan, di masa awal peluncuran Sandal Kenthir ini, tim pemasaran lebih banyak disibukkan dengan memperkenalkan brand Sandal Kenthir dengan mengikuti berbagai pameran. Selain itu, pemasaran juga dilakukan lewat jejaring pemasaran online dan media sosial.
"Kami juga memiliki website sendiri. Alamatnya sandalkenthir.com. Masih dalam tahap pengembangan. Tapi konsumen sudah bisa memesan dan membeli lewat website kami," Syamsul menjelskan.
Syamsul menerangkan, Sandal Kenthir dibuat dengan beragai model, mulai sandal slop hingga bakyak kulit. Harganya berkisar antara Rp 70 ribu hingga Rp 250 ribu per pasang.
"Ada juga harga untuk grosir, bagi yang ingin menjadi reseller," imbuhnya.