Liputan6.com, Mojokerto - Hujan deras disertai angin puting beliung yang melanda wilayah Mojokerto, Jawa Timur, pada Senin sore, 16 Oktober 2017, membuat sejumlah bangunan rusak parah. Sedikitnya, ada dua rumah warga, warung, dan tempat ibadah di Dusun Mojogeneng, Desa Pekukuhan, Kecamatan Mojosari, ambruk di bagian atapnya.
Dalam insiden itu seorang ibu dan dua anaknya yang masih balita hampir tertimpa reruntuhan yang berbahan asbes dan genting. Mereka menjerit ketakutan karena terjebak di dalam dapur saat angin puting beliung memporak-porandakan 80 persen atap rumahnya.
Salah satu rumah yang diterjang angin puting beliung tersebut adalah rumah milik Umi Richi Dhofa. Beruntung, dia dan kedua anaknya berhasil lolos reruntuhan atap yang berbahan asbes dan genting dengan cara berlindung di dalam dapur yang bebas dari sentuhan angin.
Advertisement
"Kencang sekali, takut sekali lihat atap-atap berjatuhan, anak-anak terus meluk saya karena ketakutan," tuturnya.
"Kencang sekali anginnya. Anak saya yang kecil sampai nangis karena ketakutan," katanya.
Baca Juga
Saat kejadian, ibu berusia 32 tahun tersebut tidak bisa melarikan diri karena atap rumahnya terus runtuh secara berangsur. Hal itu membuat kedua anaknya, yakni Aulia (8) dan Alif (5), trauma. "Anak-anak cuma bisa meluk saya saat kejadian," ucapnya.
Umi menambahkan, terjangan angin puting beliung hanya terjadi sekitar 30 menit. Namun, sebagian besar atap rumahnya runtuh dan merusak perabot rumah tangga seperti televisi, lemari, dan ranjang tempat tidur. Ketika dirasa angin cukup reda, dirinya cepat-cepat menggendong Alif dan Aulia berlindung ke rumah tetangganya.
"Alhamdulillah masih selamat. Suami saya sedang kerja, jadi saya langsung lari gendong kedua anak saya sendirian ke rumah tetangga," ujar Umi.
Sementara itu, Kepala Dusun Mojogeneng Aris Karniawan menjelaskan, ada dua rumah warga, sebuah warung dan musala yang atapnya runtuh akibat diterjang puting beliung itu.
Untuk menindaklanjutinya, dia dan pihak perangkat desa setempat akan segera menggelar musyawarah. Dirinya mengaku belum bisa menghitung kerugian material yang disebabkan bencana tersebut.
"Yang jelas tidak ada korban jiwa. Yang paling parah menimpa rumah Bu Umi," kata Aris.
Saksikan video pilihan berikut ini: