Liputan6.com, Kupang - Ariana Atalya Kune, warga Manulai, Kupang Barat, Nusa Tenggara Timur harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Wanita asal Sumba Barat ini diamankan polisi karena mengaku sebagai PNS Polri.
Saat diamankan, mahasiswi Politeknik Kesehatan (Poktekes) Kupang semester 11 jurusan Keperawatan mengenakan atribut lengkap PNS Polri di Bandara El Tari Kupang, Kamis, 19 Oktober 2017.
"Ariana ditemukan pagi tadi berseragam lengkap di Bandara Eltari Kupang. Awalnya Kabid Dokkes dan Karumkuit Polda NTT beserta jajaran Bid Dokkes Polda NTT berada di Bandara El Tari Kupang untuk menjemput tim Supervisi dari Mabes Polri," ujar Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Abraham Jules Abast Kupang kepada Liputan6.com.
Advertisement
Saat itu, tim dari Dokkes melihat Ariana memakai seragam PNS Polri dan memakai Badge Biddokes pada lengan baju sebelah kanan. Kabid Dokkes kemudian memerintahkan Rosita R yang merupakan salah seorang dokter PNS Bid Dokkes Polda NTT untuk bertanya kepada Ariana.
Ketika ditanya Ariana mengaku anggota Sekolah Kepolisian Negara (SPN), tetapi badge yang dipakai adalah badge Biddokes.
Baca Juga
"Dokter Rosita melihat pangkat yang dipakai wanita tersebut adalah pangkat dengan Golongan IV A setara dengan pangkat dokter-dokter di Rumah Sakit Bhayangkara sehingga menurut ibu drg. Rosita R. Sp KG wanita tersebut adalah PNS Polri gadungan, maka wanita itu langsung diamankan ke Polres Kupang Kota untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," jelas Kombes Jules.
Kabag Ops Polres Kupang Kota Ipda I Wayan Pasek Sujana mengatakan, pelaku sedang dalam pemeriksaan. Jika ditemukan ada tindak pidana yang pernah dilakukan PNS Polri gadungan ini maka dirinya akan diproses sesuai hukum yang berlaku.
Kepada wartawan, Ariana mengaku sebagai mahasiswa Poltekes Kupang semester 11. Dia mengaku nekat melakukan hal itu untuk menyenangkan hati orangtuanya.
"Saya sudah semester 11 tetapi belum wisuda karena dosen selalu mempersulit tugas akhir saya. Saya stres dan malu dengan keluarga karena belum wisuda, akhirnya saya memutuskan pulang ke Sumba dan memakai seragam biar orangtua saya tahu kalau saya sudah bekerja," kata Ariana.
Seragam yang digunakan, menurut Ariana diperoleh dari kakaknya yang bekerja sebagai staf salah satu dokter kepolisian. "Itu pakaian bekas saya ambil lambangnya dan tempel," imbuh Ariana.
Hingga berita ini diterbitkan Ariana masih dalam proses penyidikan oleh Sat Reskrim Polres Kupang Kota.
Â
Simak video pilihan berikut ini: