Liputan6.com, Cirebon - Semangat berbagi ilmu pengetahuan ke tingkat desa masih membara di dalam diri Robianto (33) warga Desa Bayalangu Blok Paing RT 12 RW 03 Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Semangat tersebut membawa dirinya berkeliling desa membawa buku bacaan. Bermodal motor dan sebuah pedati, Robianto menamakan aksinya itu sebagai Pedati Pustaka.
"Sudah dua tahun saya jalankan Pedati Pustaka. Sampai sekarang terhitung ada 15 desa di Cirebon yang saya datangi," kata Robi kepada Liputan6.com, Jumat, 27 Oktober 2017.
Advertisement
Dia mengatakan, ketika memulai menjalankan Pedati Pustaka, dirinya hanya bermodal 30 buku yang terdiri dari 10 buku milik pribadi dan 20 buku milik temannya.
Baca Juga
Namun saat ini, jumlah buku yang terkumpul dari donasi warga mencapai 5.895 buku. Robianto juga memberikan buku-buku tersebut kepada 19 pustaka keliling dan taman baca masyarakat yang berada di Cirebon dan sekitarnya.
Robianto mengatakan, pedati miliknya menetap selama satu pekan di desa yang ia kunjungi. Sebelumnya, hanya tiga sampai lima jam pedatinya menetap di sebuah desa.
"Saya punya keinginan keliling Cirebon. Jadi, sekarang polanya tak hanya fokus di desa saya. Tapi, keliling dengan menetap paling lama satu minggu," ungkap Robianto.Robianto berharap anak-anak di Cirebon tidak seperti dirinya yang hanya lulus bangku sekolah dasar. "Dulu masih sambil nguli sama keliling. Kemudian, buka warung kopi. Mengajar kelas malam juga, gantian sama istri jaga warung dan mengajarnya. Sekarang ada relawan kalau malam ikut bantu mengajar," ujar dia.
Semangat dan konsistensi Robianto berbagi pengetahuan di desanya itu membuat dirinya menjadi salah satu tamu dalam acara pesta pendidikan di taman Kalijodo. Robianto juga sempat bertemu dan berbincang dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Pak Jokowi tanya sama saya, dari mana? Saya jawab dari Cirebon terus Pak Jokowi bilang bagus dan teruskan yah," ungkap dia seraya mengingat perjumpaannya dengan Jokowi.
Robianto mengaku ingin warga Cirebon mendapatkan pengetahuan dari buku-buku yang dibawanya. Terutama, anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.
"Saya kalau malam kan juga buka sekolah gratis di rumah untuk adek-adek yang putus sekolah juga yang masih sekolah," ujar dia.
Dia menambahkan, dirinya tak pernah lelah membagi pengetahuan di desa meski dirinya harus bekerja serabutan untuk mencukupi kebutuhan rumah tangganya.
"Saya tidak bisa mengatakan sampai kapan Pedati Pustaka ini berjalan, tapi niat hati saya ingin seterusnya bahkan mungkin sampai saya menutup mata. Tapi saya kembalikan lagi pada Allah bagaimana nantinya," Robianto memungkasi.
Simak video pilihan berikut ini: