Liputan6.com, Denpasar - Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Ngurah Rai kembali menolak masuk seorang buronan asal Australia. Bahkan, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Ngurah Rai, Ari Budijanto menegaskan institusinya melakukan penolakan pendaratan terhadap pria bernama Troy Albert Fornaciari itu.
Menurut Ari, Troy terlibat dalam beberapa catatan kriminal di negaranya. Itulah sebabnya dia dicekal masuk ke Bali.
"Yang bersangkutan ditolak kedatangannya karena patut diduga dapat mengganggu kemanan dan ketertiban masyarakat di wilayah Indonesia," kata Ari di Kuta, Jumat 10 November 2017.
Advertisement
Troy datang ke Bali menggunakan maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Ia tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada pukul 16.15 Wita Jumat 10 November 2017..
Baca Juga
Ari tak menjelaskan mengapa Troy ditolak masuk ke Bali. Namun, berdasarkan penelusuran Liputan6.com, Troy pernah menjadi buronan di Negeri Kanguru itu dalam kasus penganiayaan.
Rupanya, Troy masuk ke dalam daftar kelompok kekerasan di Australia. Pada perayaan tahun baru 2013, Troy terlibat penodongan dengan senjata api terhadap seorang perempuan di Lake Heights, New South Wales.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
https://www.vidio.com/watch/958991-video-menegangkan-kabin-airasia-bali-australia-yang-alami-masalah
Bos Geng Motor Ditolak Masuk Bali
Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Ngurah Rai menolak masuk seorang warga negara Australia setibanya di Bali. Peristiwa itu terjadi pada Rabu 8 November 2017 pukul 20.25 Wita. Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Ngurah Rai, Ari Budijanto menjelaskan, pria bernama Kosh Radford itu itu merupakan kepala geng motor yang cukup berbahaya di kawasan Australia bernama The Finks.
Kosh datang ke Bali menggunakan maskapai penerbangan Qantas Airlines QF-43 rute Sydney-Denpasar. Ia datang bersama istri, anak dan mertuanya untuk berlibur di Pulau Dewata. Namun, lantaran catatan buruknya di Australia, ia lantas dicekal masuk ke Bali.
"Saat di counter imigrasi untuk scan dan stamp paspor, di situlah kemudian dia ditolak masuk karena kita sudah mengetahui dia kepala geng motor berbahaya di Australia," kata Ari, Kamis, 9 November 2017.
Kosh dan rombongan langsung dipulangkan malam itu juga kembali ke negara asalnya. Pria kelahiran 2 Maret 1978 itu diberangkatkan kembali ke Sidney, Australia dengan pesawat Qantas Irlunes QF-44 rute Denpasar-Sydney. "Sudah dipulangkan malam itu juga," papar Ari.
Advertisement