Liputan6.com, Gorontalo - Wilayah Gorontalo diguncang gempa bumi tektonik pada Sabtu (16/12/2017) sekitar pukul 04.27 Wita. Analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi berkekuatan 5,1 SR dengan pusat gempa bumi terletak pada koordinat 0,65 LU dan 122,38 BT. Tepatnya di darat pada jarak 13 km timur laut Boalemo-Gorontalo pada kedalaman 63 km.
Berdasarkan peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan laporan dari masyarakat, gempa bumi itu berada pada skala intensitas 1 SIG BMKG (II MMI). Artinya, guncangan gempa bumi itu sangat dirasakan oleh seluruh Gorontalo.
Kepala Pusat Gempa Regional X (Sulut, Gorontalo, Malut), Irwan Slamet, mengatakan sejauh ini belum ada laporan kerusakan akibat gempa bumi tersebut. "Hanya saja, kami meminta agar masyarakat tetap tenang dan waspada," ujarnya.
Advertisement
Baca Juga
Hingga laporan ini disusun pada pukul 05.41 Wita, belum terjadi aktivitas gempa bumi susulan. Masyarakat diimbau agar tetap berhati-hati dan terus mengikuti arahan BPBD dan BMKG.
"Khusus masyarakat di daerah pesisir pantai wilayah Gorontalo, diimbau agar tidak terpancing isu karena gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami," ujarnya.
Gempa yang terjadi ini sempat mengagetkan warga yang ada di dalam rumah. Seorang warga, Ismail Karim, mengatakan saat gempa terjadi, ia sedang bersiap melakukan salat Subuh.
"Ketika ada goncangan itu, saya langsung panik langsung membangunkan anak dan istri saya. Saat itu pula, kami berhamburan keluar rumah," tuturnya
Ia mengatakan gempa tersebut berlangsung singkat. "Hanya selang beberapa detik saja gempa itu berlangsung, namun kami tetap khawatir akan ada gempa susulan," ucapnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Gempa 5,7 SR Guncang Garut
Sementara itu, BMKG melansir gempa Jawa kembali terjadi. Kali ini gempa berkekuatan 5,7 SR terjadi sekitar pukul 07.22 WIB dengan pusat gempa berlokasi di yang berlokasi di 8,09 Lintang Selatan (LS) - 106.76 Bujur Timur (BT) dengan kedalaman episentrum gempa 10 km, 129 km barat daya Garut, Jabar.
Guncangan gempa terasa hingga ke Sukabumi dan tidak berpotensi tsunami. Walaupun getarannya tidak terlalu kencang, tetapi cukup membuat warga panik.
"Belum selesai rasa trauma saya akibat gempa yang terjadi Jumat (15/12/2017) malam, tadi sudah terjadi gempa lagi," kata Rahmat Wahyu, warga Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Sabtu, dilansir Antara.
Menurut dia, saat gempa mengguncang, ia sedang mandi. Tanpa pikir panjang, ia langsung menggunakan handuk dan lari ke luar rumah. Gempa yang berlangsung hanya beberapa detik tersebut juga dirasakan tetangganya.
Sama halnya dengan Elly, warga Kabandungan, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi. Elly menambahkan, ia juga merasakan getaran gempa tersebut. "Kaget sudah pasti, tapi saya coba untuk tidak panik dan kemudian lari ke luar rumah," ucapnya.
Tidak hanya warga Kota Sukabumi, warga Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, yakni Asep Has yang merupakan sukarelawan PMI Kabupaten Sukabumi juga merasakan gempa tersebut.
"Saya langsung berkoordinasi dengan relawan lainnya dan petugas penanggulangan bencana serta menyisir kampung untuk memeriksa apakah ada bangunan, khususnya permukiman, warga yang rusak akibat getaran gempa tersebut," katanya.
Advertisement