2 Karyawati Trauma Berat Usai Dikejar Harimau

Dua korban selamat penyerangan harimau menyaksikan pertarungan harimau dan temannya dari atas pohon.

oleh M Syukur diperbarui 05 Jan 2018, 20:00 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2018, 20:00 WIB
Cakaran Harimau
Bekas cakar harimau saat mengejar korban ke pohon sawit (Liputan6.com / M.Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Rabu 3 Januari 2018 pagi bakal menjadi hari yang tak terlupakan oleh Yusmawati dan Fitrianti. Bagaimana tidak, sekitar pukul 11.00 WIB, dua karyawati harian di PT Tabung Haji Indo Plantation‎ itu menyaksikan rekannya Jumiati dimangsa harimau.

Peristiwa mengerikan itu disaksikan keduanya setelah menyelamatkan diri dengan memanjat pohon. Keduanya tidak bisa berbuat banyak karena sudah ketakutan setelah berlari sekitar 200 meter untuk menghindari harimau yang berpapasan dengan mereka bertiga.

Jumiati meninggal dunia dan butuh beberapa jam evakuasi karena lokasi yang jauh dari pemukiman serta susah dijangkau. Usai dibawa ke rumah suaminya, Jumiati akhirnya dipulangkan ke Sumatera Utara untuk dikebumikan.

Meski berstatus karyawan harian dan tidak dilengkapi Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan Tenaga Kerja, perusahaan menyatakan tidak lepas tangan. Ada beberapa santunan diberikan, termasuk hal-hal di luar tanggungan perusahaan.

"Biayanya ditanggung semua, mulai dari pemakaman serta pemulangan ke kampung halaman," kata perwakilan perusahaan, Dani Murdopo  di Kota Pekanbaru, Jumat (5/1/2018).

Menurut Dani, apa yang dilakukan sesuai dengan aturan yang termaktub dalam perundangan ketenagakerjaan. Hanya saja, perusahaan tidak menyebut berapa besaran santunan yang diberikan.

"Sudah diserahkan ke suaminya, besarannya tidak etis disebutkan. Yang jelas sudah semuanya," kata Dani.

Dani menyatakan tak hanya Jumiati yang menjadi korban, tapi dua karyawati lainnya juga. Terkait keduanya, perusahaan sudah mengutus bagian sumber daya manusia atau HRD untuk melakukan pemulihan.

Keduanya disebut trauma berat setelah kejadian itu. Psikolog juga dibawa untuk mengembalikan keduanya kembali ceria dan tak larut dalam kenangan pahit tersebut.

"Sudah ada HRD bersama tim lainnya yang menghibur keduanya, juga diberikan bantuan," kata Dani.

Sebelumnya dalam kejadian itu, Fitrianti termasuk beruntung. Pasalnya, ketika dikejar harimau, dia sempat terjatuh dari pohon dan masuk ke lumpur. Hanya saja, harimau mengalihkan perhatiannya ke Jumiati serta mengejarnya ke atas pohon sawit.

Untuk menghindari korban lainnya, perusahaan sudah melarang karyawan masuk ke areal perkebunan yang dimasuki harimau. Karyawan juga diminta beraktivitas secara berkelompok dan tak menyendiri.

"Sudah dilarang karyawan masuk ke lokasi kemarin. Sekarang fokusnya mencari harimau bersama tim BKSDA untuk mengevakuasi hewan itu," kata Dani.

Menurut Dani, perusahaan sudah merencanakan rapat dengan BBKSDA pada 4 Januari. Hal itu seiring masuknya laporan bahwa ada harimau sering terlihat pada pertengahan Desember 2017. Tim kemudian dibentuk supaya cepat ke lapangan untuk menanganinya.

"Hanya saja sebelum rapat sudah kejadian," ucap Dani.

Penyerangan itu ‎terjadi di KCB 76 Blok 10 Afdeling IV Eboni Estate PT Tabung Haji Indo Plantation di Desa Simpang Kanan, Kecamatan Pelangiran. Ketiganya ketika itu mengecek pohon sawit terserang hama dan bertemu dengan harimau.

Drama Menegangkan Dikejar Harimau

Memburu Harimau
Aksi mengejar harimau pengejar karyawati (Liputan6.com / M.Syukur)

‎Rabu itu menjadi hari nahas bagi Jumiati, karyawati perkebunan sawit. Dia bersama dua rekannya yang sedang mendata pohon sawit yang terserang hama berpapasan dengan harimau Sumatera.

Meski sudah berusaha menghindar, perempuan 30 tahun itu meninggal usai diterkam hewan buas berkulit belang itu. Kabid Humas Polda Riau, Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo, menyebut kejadian itu terjadi di Desa Tanjung, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir.

Lokasi tepatnya di KCB 76 Blok 10 Afdeling IV Eboni Estate PT THIP.

"Korban karyawan di perusahaan tersebut. Kejadiannya pukul 10.00 WIB di perkebunan sawit," kata Guntur, Kamis siang, 4 Januari 2018.

Guntur menerangkan, pagi itu, korban Jumiati bersama rekannya, Yusmawati dan Fitrianti, mendapat tugas mendata pohon sawit yang terserang hama.‎ Tiga jam mendata, ketiganya kemudian berjumpa dengan harimau di tengah berada di kebun.

Ketakutan, ketiganya berusaha menghindar, tapi mereka terus diikuti binatang buas dimaksud. Setelah berlari sekitar 200 meter, ketiganya agak bernapas lega karena melihat harimau berbelok arah menjauhi korban dan dua rekannya.

"Namun tiba-tiba dari arah depan, harimau tadi muncul lagi dari depan dan mengejar ketiganya," ucap Guntur menyampaikan informasi yang diperoleh dari polsek setempat.

Korban dan dua rekannya lalu menyelamatkan diri dengan memanjat pohon sawit yang berbeda-beda. Rekan korban, Fitriyanti, yang panik di atas pohon terjatuh dan masuk ke dalam lumpur.

Namun, harimau itu membiarkan Fitriyanti yang jatuh. Ia justru memanjat pohon sawit yang ada korban Jumiati di atasnya.

Harimau itu melompat dan berhasil menggigit kaki korban, sehingga korban terjatuh. Setelah bergumul selama 15 menit, harimau berhasil menerkam bagian belakang leher korban, sehingga korban tak bergerak lagi.

"Penuturan saksi selamat, harimau tadi memangsa bagian paha kanan korban dan meninggalkan lokasi," kata Guntur.

Rekan korban yang terjatuh tadi kembali memanjat pohon karena takut harimau itu balik lagi. Beberapa jam di atas pohon dan memastikan keadaan aman, keduanya turun dan memberitahukan kejadian mengerikan yang baru saja dialami ke karyawan lainnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya