Baru Diresmikan, Ruang Terbuka Hijau di Gorontalo Langsung Penuh Tumpukan Sampah

Tumpukan sampah yang memenuhi ruang terbuka hijau, ikon baru Kota Gorontalo itu mulai dari kulit buah-buahan, daun, sampai puntung rokok.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Jun 2018, 09:32 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2018, 09:32 WIB
Buang Seperempat Ton Materi Porno, Kakek 70 Tahun Dipolisikan
Ilustrasi sampah berisi material pornografi. (the rakyat post)

Liputan6.com, Gorontalo - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengaku kecewa menemukan banyak sampah menumpuk di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Lapangan Taruna Remaja, Kota Gorontalo. Apalagi, tempat itu baru saja diresmikan sebagai salah satu ikon Kota Gorontalo.

"Begitu saya masuk tadi, saya sangat terkejut melihat banyaknya sampah yang berserakan di sini, mulai dari kulit buah-buahan, daun, sampai puntung rokok pun ada," ujarnya di Gorontalo, Rabu, 6 Juni 2018, dilansir Antara.

Menindaklanjuti hal tersebut, gubernur langsung meminta Kepala Biro Umum untuk segera menghubungi Pelaksana Tugas Wali Kota Gorontalo yang berwewenang penuh terhadap kebersihan dan kenyamanan di Lapangan Taruna Remaja.

"Kalau perlu secara tertulis mohon segera menindaklanjuti hal ini. Kalau memang tidak bisa dikelola oleh Pemkot, taruna ini akan Pemprov ambil alih, akan kita perbaiki dan jaga kembali kebersihannya," ucapnya.

Sebelumnya, Lapangan Taruna Remaja mengalami renovasi besar-besaran pada 2017 dengan anggaran Rp 4,75 miliar dari APBN. Salah satu ikon di Kota Gorontalo itu mengalami renovasi di bagian sekitar Patung Nani Wartabone, yang dilengkapi dengan penataan lampu yang berbeda.

Sementara itu, data Forum Komunitas Hijau (FKH) Kota Gorontalo menyebut jumlah Ruang Terbuka Hijau (RTH) di wilayah itu masih minim. "Yang existing saat ini baru sejumlah 582,19 hektare, terdiri dari RTH publik 568,78 hektare, dan RTH privat 13,41 hektare," kata Koordinator FKH, Rahman Dako.

Kepala Bidang Tata Ruang Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Gorontalo, Irena Utiarahman mengakui salah satu masalah RTH adalah kenyamanan pengunjung yang berkurang.

"Misalnya saja soal lampu, kami sudah melengkapinya tapi masih bisa hilang dari RTH. Mungkin saking besarnya rasa memiliki, sampai-sampai fasilitas untuk publik pun hilang," imbuhnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya