Liputan6.com, Karawang - Dua tahun lalu berat badan Arya Permana, bocah obesitas asal Kampung Cipurwasari, Kecamatan Tegalwaru, Karawang, mencapai 192 kilogram. Berat badan berlebih dan di luar kewajaran atau obesitas pada Arya, yang saat itu masih berusia 11 tahun, banyak menyita perhatian publik.
Kini berat badan Arya turun menjadi 80 kilogram. Itu setelah penderita obesitas ini berhasil melakukan diet. Arya juga terlihat lebih sehat dan segar setelah melakukan operasi penyempitan lambung.
Advertisement
Baca Juga
Berikut fakta-fakta penurunan berat badan Arya Permana, sang bocah obesitas.
1. Dua Tahun Arya Berhasil Turunkan Berat Badan
Saat berusia 11 tahun berat badan Arya mencapai 192 kilogram. Namun, di usianya ke 13 tahun, Arya berhasil menurunkan berat badannya hingga 112 kilogram.
Informasi terkini menyatakan bahwa berat badan Arya yang sebelumnya 192 kilogram kini telah menjadi 80 kilogram.
Advertisement
2. Melakukan Operasi Penyempitan Lambung dan Diet Ketat
Berat badan Arya mulai menurun sejak dilakukannya operasi penyempitan lambung dua tahun lalu. Kemudian dilanjutkan dengan diet sehat.
Orang tua Arya, Ade Somantri, mengatakan Arya dibiasakan mengurangi porsi makan dan menjaga pola makan, sehingga perkembangannya bisa dikontrol. Walaupun makan sehari tiga kali, tetapi porsinya tetap, tidak berlebih. Diharapkan, perilaku ini bisa mengatasi obesitas yang diderita Arya.
"Pola makan dijaga, walaupun sehari makan tiga kali, hanya dengan beberapa suap sepertinya sudah kenyang," katanya.
3. Sepeda Statis Pengganti Latihan Jalan Kaki
Tim dokter Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung sempat berusaha menemukan sepeda statis yang pas untuk Arya. Tim dokter memilih sepeda statis sebagai alternatif guna mempermudah penurunan berat badan Arya.
Menurut Ketua Tim Dokter RSHS Julistio TB Djais, pencarian sepeda statis itu sebagai pengganti latihan berjalan dengan waktu satu jam yang dianggap membahayakan tempurung lututnya karena menahan beban berat.
"Yang aman itu cukup susah diberikan. Jalannya di kolam renang, kolam renangnya enggak ada. Mau pake sepeda statis yang kita cari, adanya maksimum 120 kg. Enggak ada yang beratnya itu untuk dia," ujar Julistio di Bandung, Rabu, 9 November 2016 lalu.
Julistio mengatakan, pencarian sepeda statis sangat diperlukan untuk menurunkan berat badan bocah obesitas tersebut karena diperkirakan latihan fisik yang dilakukan nanti akan lebih dari satu jam. Sepeda statis juga sangat pas bagi Arya karena hanya dengan posisi duduk tanpa mengayuh, kalori yang terbakar cukup besar.
Advertisement
4. Setelah Berat Badan Arya Turun, Masalah Baru Hadir
Berat Badan Arya kini telah turun drastis. Namun demikian, masalah baru justru muncul karena kulit Arya di bagian tangan dan perut jadi mengendur.
Ayah Arya menuturkan akibat dampak penurunan berat badan, kulit Arya akan terlihat kendur dan tampak menggantung, karena kehilangan lemak di balik lapisannya. Sehingga, hal itu masih mengganggu aktivitas. Sebab, saat bentuk dan ukuran tubuh berubah otomatis bikin orang kesulitan bergerak bebas.
"Kulit bagian tangan dan perut tampak menggantung saat bentuk dan ukuran tubuh berubah," kata Ade.
5. Arya Akan Lakukan Operasi Plastik
Menindaklanjuti kondisi tangan dan perut Indra yang mengendur, rencananya Arya akan melalui prosedur operasi bedah plastik buat menghilangkan kulit kendur.
"Rencananya setelah Arya lulus sekolah dasar, akan dilakukan operasi plastik di RSHS Bandung, waktunya sekitar 4 bulan lagi," kata Ade menjelaskan.
Dokter yang selama ini menangani Arya dari RS Omni setiap bulan terus memantau perkembangan kesehatan Arya.
Operasi sendiri akan meliputi pengangkatan dan pembuangan kulit bergelambir Arya, yang dilakukan di bawah pengawasan dokter spesialis bedah plastik RSHS Bandung.
Saksikan video menarik berikut ini:
Advertisement