Liputan6.com, Nagan Raya - Gagal panen serentak mengancam ribuan petani di sejumlah kecamatan di Nagan Raya, Aceh. Penutupan saluran utama irigasi selama 6 bulan di daerah itu menjadi penyebabnya.Â
"Ditutupnya saluran irigasi utama di Kabupaten Nagan Raya ini karena adanya rehab saluran irigasi oleh Kementerian PUPR, Direktorat Sumber Daya Air Balai Sungai wilayah1 Sumatera," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Kabupaten Nagan Raya, Aceh, Ardi Martha dikutip Antara, Selasa (9/7/2019).
Baca Juga
Penutupan dilakukan di Irigasi Jeuram, Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya yang selama ini menjadi sumber utama petani mendapatkan air guna dialirkan ke areal persawahan.
Advertisement
Menurutnya, penutupan saluran irigasi utama tersebut terpaksa dilakukan karena apabila tidak ditutup, maka pekerjaan rehabilitasi saluran irigasi tidak bisa dilakukan sama sekali.
Penutupan saluran irigasi tersebut dipastikan akan berdampak pada areal persawahan yang tersebar di lima kecamatan di Kabupaten Nagan Raya, seperti Kecamatan Beutong, Kecamatan Seunagan Timur, Kecamatan Seunagan, Kecamatan Suka Makmue serta Kecamatan Kuala.
Sedangkan areal sawah yang terdampak akibat penutupan saluran irigasi tersebut diperkirakan mencapai 7.449 hektare.
"Sesuai dengan spesifikasi teknis, memang harus ditutup saluran irigasinya. Hal ini juga menindaklanjuti surat dari Kepala Balai Sungai Wilayah Sumatera 1 yang sudah dikirimkan sejak tanggal 25 Juni 2019 lalu," kata Ardi Martha.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Nagan Raya, Teuku Kamaruddin mengatakan pihaknya sudah melakukan sosialisasi dan memberikan informasi kepada masyarakat terkait penutupan saluran irigasi dikarenakan adanya rehab oleh pihak terkait.
Ia mengakui penutupan tersebut juga akan berdampak pada kurangnya ketersediaan air ke areal sawah milik petani yang tersebar di lima kecamatan di kabupaten setempat, dan mengakibatkan ribuan petani di daerah itu kesulitan melakukan tanam padi secara serentak selama enam bulan ke depan.
Â
Â