Buntut Hujan Batu di Purwakarta, Gubernur Diminta Evaluasi Izin Tambang

Selasa siang (8/10/2019) secara tiba-tiba bebatuan dari atas tebing berjatuhan ke permukiman warga akibat aktivitas pertambangan PT Mandiri Sejahtera Sentra (PT MSS).

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Okt 2019, 16:00 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2019, 16:00 WIB
Hujan Batu di Purwakarta
Kepolisian Resor Purwakarta melakukan olah kejadian perkara atas kasus hujan batu di Kampung Cihandeuleum Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta. (Liputan6.com/ Abramena)

Liputan6.com, Purwakarta - Buntut hujan batu di Purwakarta akibat aktivitas perusahaan tambang, anggota DPRD Jawa Barat dari Daerah Pemilihan Karawang dan Purwakarta, Ihsanudin mendesak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengevaluasi izin perusahaan tambang tersebut.

"Pemprov Jabar harus mengevaluasi perusahaan-perusahaan tambang di wilayah Jawa Barat, khususnya perusahaan tambang yang melakukan peledakan dalam melakukan penambangan," kata Ihsanudin dikutip Antara, Kamis (10/10/2019).

Sebelumnya, pada Selasa siang (8/10/2019) secara tiba-tiba bebatuan dari atas tebing berjatuhan ke permukiman warga di bawahnya akibat aktivitas pertambangan PT Mandiri Sejahtera Sentra (PT MSS).

Atas peristiwa itu, tujuh rumah milik warga dan satu bangunan sekolah di Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Purwakarta, rusak.

"Saya meminta Pak Gubernur segera mengevaluasi perusahaan-perusahaan tambang yang beraktivitas di Jawa Barat, terutama dalam hal ini PT Mandiri Sejahtera Sentra (PT MSS)," katanya.

Jika terbukti ada kelalaian, ia mendesak agar izin tambang perusahaan tersebut dicabut dan memberikan sanksi tegas. Sebab peristiwa hujan batu itu sangat merugikan masyarakat.

Menurut dia, Pemprov Jabar juga harus berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Apalagi selama ini proyek pertambangan menggunakan bahan peledak yang bisa dipastikan akan berdampak negatif apabila dilakukan tidak sesuai prosedur.

"Warga yang bermukim di sekitar PT MSS dan perusahaan pertambangan lainnya juga agar berhati-hati dan waspada, serta segera melaporkan apabila terdapat kejanggalan dalam aktivitas tambang," kata dia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya