Kesaksian Warga saat Tornado Terjang Rote Ndao Perairan Batutua NTT

Sebelum terjadi angin Tornado suhu udara di Pulau Rote sangat panas namun beberapa saat terasa sejuk disertai terjadinya hujan lebat disertai angin kencang.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Des 2019, 19:00 WIB
Diterbitkan 29 Des 2019, 19:00 WIB
Ilustrasi tornado menghantam sebuah wilayah (AFP/Josh Edelson)
Ilustrasi tornado menghantam sebuah wilayah (AFP/Josh Edelson)

Liputan6.com, Kupang - Angin kencang yang berbentuk seperti Angin Tornado kembali menerjang wilayah Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur pada Minggu pukul 11.57 Wita kali ini terjadi di perairan Batutua.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Deskiel Haning membenarkan adanya peristiwa angin Tornado yang terjadi di perairan Batutua.

"Angin Tornado terjadi laut Batutua. Berdasarkan pantauan kami tidak ada kerusakan akibat terjangan angin itu," kata Deskiel Haning dikonfirmasi ANTARA, Minggu (29/12/2019).

Menurut dia, sebelum terjadi angin Tornado suhu udara di Pulau Rote sangat panas namun beberapa saat terasa sejuk disertai terjadinya hujan lebat disertai angin kencang.

"Puji Tuhan angin Tornado terjadi di laut sehingga tidak menimbulkan kerusakan di kawasan Batutua. Hasil pantauan kami juga tidak ada nelayan di laut saat itu," ujarnya,

Angin Tornado seperti dalam video amatir yang diunggah dari akun Marsel Henuk terjadi di wilayah perairan Batutua, Kecamatan Rote Barat Daya, Kabupaten Rote Ndao.

Dalam video berdurasi enam menit itu terlihat angin Tornado semula hanya satu namun beberapa saat muncul menjadi dua pusaran angin yang besar di perairan Batutua.

Warga Batutua di pulau paling selatan Indonesia ini hanya melihat pusaran Angin Tornado dari kejauhan.

Terjangan angin Tornado ini menjadi perhatian warga di daerah itu hingga pusaran angin hilang di perairan Batutua.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Kesaksian Warga

Ilustrasi Badai Tornado (Wikimedia Commons)
Ilustrasi Badai Tornado (Wikimedia Commons)

Menurut Marsel Henuk yang dihubungi ANTARA dari Kupang kejadian itu berlangsung selama tujuh menit di perairan Batutua.

"Angin Tornado muncul sebelum hujan. Saat terjadi diikuti juga dengan angin kencang melanda wilayah Batutua," kata Marsel Henuk.

Menurut dia, peristiwa angin Tornado tidak sampai ke darat namun hanya terjadi di lautan lepas di daerah itu.

Ia mengatakan, peristiwa angin Tornado di Batutua lebih cepat dari peristiwa sejenis yang melanda Desa Oebafok, Kecamatan Rote Barat Daya pada 4 Desember 2019 lalu.

Peristiwa angin Tornado saat itu terjadi di areal persawahan Desa Oebafo, Kecamatan Rote Barat Daya pada 4 Desember 2019 jauh dari lokasi pemukiman penduduk setempat.

Dalam peristiwa itu menyebabkan sejumlah rumah warga setempat rusak dan seorang anak terluka akibat terkenakan serpihan batu yang diterbangkan angin.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya