Liputan6.com, Tolitoli Pemerintah Kabupaten Tolitoli, Provinsi Sulawesi Tengah memberlakukan pembatasan ketat akses keluar-asuk wilayah untuk mencegah penyebaran virus Corona Covid-19. Kebijakan yang diberlakukan Senin (30/3/2020) itu akan berlaku selama 14 hari. Warga setempat sendiri mengaku tidak panik dengan kebijakan itu.
Kabag Humas dan Protokol Pemkab Tolitoli, Arham Yaqup kepada Liputan6.com mengungkapkan kebijakan yang diterapkan tersebut bukanlah lockdown atau karantina wilayah seperti kabar yang tersebar melalui media sosial, melainkan semi karantina dengan membatasi akses masuk ke Kabupaten yang berada di sebelah utara dari Kota Palu tersebut.
Penutupan akses masuk dikhususkan untuk transportasi umum dan masyarakat baik melalui darat, udara, dan laut. Akses masuk tetap diberikan hanya untuk pengangkut kebutuhan masyarakat namun dengan pemeriksaan ketat terutama kesehatan.
Advertisement
Baca Juga
“Harap dipahami ini bukan lockdown atau karantina total wilayah sebab ada pengecualian terutama untuk kebutuhan masyarakat,” kata Arham kepada Liputan6.com melalui telepon, Minggu malam (29/3/2020).
Arham merinci pengeculian atau izin keluar masuk hanya diberikan untuk pasokan BBM, kebutuhan pokok masyarakat, gas, keperluan medis, serta hal-hal yang bersifat darurat.
Dengan kebijakan itu Arham berharap masyarakat tidak panik dan memahami bahwa langkah tersebut diambil demi mencegah masuknya virus Corona Covid-19.
“Warga yang ada Tolitoli tidak usah panik atau khawatir karena tetap bisa beraktifitas. Yang dilarang hanya orang-orang yang akan masuk dan keluar Tolitoli. Hanya untuk sementara saja sambil melihat perkembangan,” Arham berharap.
Keputusan untuk menutup sementara akses masuk ke Tolitoli tersebut termuat dalam Surat Keputusan nomor 361 tahun 2020 yang dikeluarkan Bupati Mohamad Saleh Bantilan. Pemberlakukan keputusan tersebut dimulai sejak Minggu (30/3/2020) pukul 00.00 Wita selama 14 hari.
Sementara itu Juliet (38 th), seorang warga di Kabupaten Tolitoli mengaku tidak ada kepanikan maupun kekhawatiran di daerah tersebut menanggapi pemberlakuan penutupan akses keluar masuk wilayah. Juliet juga mengaku sudah mengetahui rencana pemerintah daerah tersebut sejak beberapa hari sebelumnya.
“Sampai Minggu sore tadi (29/3/2020) aktifitas warga biasa saja. Bahkan tadi saya sempat keluar beli kebutuhan bayi di supermarket tidak ada kepanikan di sana,” Juliet (38 th) menceritakan, Minggu malam (29/3/2020).
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.