Ikut Isolasi Mandiri, Keluarga Pasien Positif Covid-19 Butuh Bantuan Logistik

Dinas Sosial Kota Kupang, NTT mulai mendistribusikan bantuan logistik untuk keluarga almarhum pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di RT 21 RW 4 Kelurahan Nunleu, Kota Kupang, Kamis (14/5/2020).

oleh Ola KedaDionisius Wilibardus diperbarui 15 Mei 2020, 11:28 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2020, 11:28 WIB
Pasien positif covid-19 meninggal dunia
Foto : Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore, saat memberi bantuan ke panti asuhan (Liputan6.com/Ola Keda)

Liputan6.com,Kupang- Dinas Sosial Kota Kupang, NTT mulai mendistribusikan bantuan logistik untuk keluarga almarhum pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di RT 21 RW 4 Kelurahan Nunleu, Kota Kupang, Kamis (14/5/2020).

Sesuai protokol, logistik itu diterima oleh Ketua RT, Kely Ratuedo yang kemudian diserahkan ke keluarga almarhum.

Kepala Dinas Sosial Kota Kupang, Lodywik Djungu Lape dan Camat Kota Raja, Achrudin Rudi Abubakar menyerahkan langsung bantuan dan diterima oleh Lurah Nunleu, Godlief Silvester.

"Bantuan logistik berupa 5 kg beras, 5 dos mie instan, 5 liter minyak goreng dan 10 ikan kaleng akan diserahkan oleh Ketua RT kepada keluarga almarhum yang kini sedang menjalani isolasi mandiri," ujar Kepala Dinas Sosial Kota Kupang, Lodywik Djungu Lape.

Selain bantuan dari Dinas Sosial, keluarga juga menerima bantuan logistik dari para pengusaha Bengkel William di Jalan Banteng berupa 40 kg beras, 4 dus mi instan dan 1 rak telur ayam.

Bantuan juga mengalir dari Pemuda RT 21 RW 4 Kelurahan Nunleu berupa 10 kg beras, 1 dus mi instan, 2 dus air mineral, 3 dus teh, 3 kg gula pasir, dan 3 renteng susu saset.

Sebelumnya, tim gugus tugas Kota Kupang telah melakukan penelusuran kontak erat almarhum pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sejak Selasa malam. 10 orang di antaranya merupakan keluarga dan telah dilakukan rapid test (RDT). Petugas juga melakukan screening dan pemantauan menyeluruh terhadap warga di lingkungan sekitar guna menelusuri kontak erat pasien.

Petugas juga mengambil spesimen di Rumah Sakit Tentara terhadap 25 orang kerabat serta tenaga kesehatan yang dari hasil penelusuran pernah berkontak erat dengan pasien. Hal tersebut dilakukan sebagai bagian dari protokol ketat penanganan Covid-19.

Pengambilan sampel diperkirakan masih berlanjut karena sweeping dan pemantauan masih berjalan guna menelusuri kontak erat dengan almarhum.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya