Pekikan Terakhir Gajah Febri di Kasang Kulim Sebelum Mati

Gajah Febri di Kebun Binatang Kasang Kulim Kabupaten Kampar ditemukan mati, di mana tim medis menyatakan penyebabnya karena infeksi saluran pernapasan.

oleh Syukur diperbarui 17 Mei 2020, 09:00 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2020, 09:00 WIB
Petugas medis melakukan nekropsi atau bedah bangkai terhadap gajah mati di Kebun Binatang Kasang Kulim.
Petugas medis melakukan nekropsi atau bedah bangkai terhadap gajah mati di Kebun Binatang Kasang Kulim. (Liputan6.com/Dok BBKSDA Riau/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Pengunjung Kebun Binatang Kasang Kulim, Jalan Kubang Raya, Kabupaten Kampar, takkan bisa lagi melihat aksi gajah bernama Febri. Gajah yang selalu setia mengangkut anak-anak maupun orang dewasa di punggung dan berkeliling kebun binatang itu sudah mati.

Gajah Febri ditemukan tak bernyawa pada Rabu pagi, 13 Mei 2020. Kejadian ini meninggalkan duka bagi lembaga konservasi itu, pemberi makan dan pawang yang selama ini menemaninya menghibur pengunjung.

Menurut Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Suharyono, gajah Febri sudah dikuburkan setelah petugas medis melakukan nekropsi atau bedah bangkai. Petugas sudah mengetahui penyebab kematian gajah berumur 32 tahun itu.

"Nekropsi selama empat jam, dokter hewan menduga penyebab kematian karena radang saluran pencernaan kronis dan massif," kata Suharyono, Sabtu petang, 16 Mei 2020.

Suharyono menjelaskan, gajah jantan itu sehari sebelum ditemukan mati, tepatnya pada 12 Mei 2020, masih tampak sehat. Pawang gajah bernama Darwis melihatnya masih berdiri di bawah pohon kandang.

Sebelum itu, gajah Febri sudah diberi makan tiga kali sehari dan tampak lahap. Makan diberikan pada pukul 08.00 WIB, lalu pukul 13.00 WIB dan terakhir pukul 16.00 WIB.

"Ada jagung manis dan pohon pisang, total empat gerobak," ucap Suharyono.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Suara Petir

Petugas medis melakukan nekropsi atau bedah bangkai terhadap gajah mati di Kebun Binatang Kasang Kulim.
Petugas medis melakukan nekropsi atau bedah bangkai terhadap gajah mati di Kebun Binatang Kasang Kulim. (Liputan6.com/Dok BBKSDA Riau/M Syukur)

Pada Selasa tengah malam, seorang penjaga kebun binatang mendengar gajah Febri memekik. Hal itu beriringan dengan suara petir yang sangat kuat.

Penjaga tadi langsung mengecek kandang gajah Febri. Sampai di sana, penjaga melihat gajah masih berdiri dan beraktivitas seperti biasa, yaitu maju dan mundur.

"Penjaga tadi kembali ke kantin yang sekaligus tempat tinggalnya," jelas Suharyono.

Rabu pagi, penjaga tadi kembali mengecek keadaan gajah. Dia melihat satwa bongsor itu terbaring dan tidak ada pergerakan organ seperti perut ataupun telinga dan belalai.

Penjaga tadi langsung menghubungi pawang untuk memastikan kondisi gajah. Satu jam kemudian, pawang datang dan memeluk kepala gajah untuk mengetahui kondisinya.

Ternyata, gajah Febri sudah tidak ada lagi. Petugas di sana menghubungi BBKSDA Riau dan mendatangkan tim dokter hewan untuk nekropsi.

"Diduga mati karena radang saluran pencernaan, bukan yang lain," tegas Suharyono.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya