Diterkam Buaya, Jasad Petani Labuhan Batu Utara Ditemukan Tak Utuh

Enam hari pencarian yang dilakukan Tim SAR Gabungan terhadap jasad seorang petani yang tewas diterkam buaya di Kualuh Selatan, Labuhan Batu Utara, Sumatera Utara (Sumut) membuahkan hasil.

oleh Reza Efendi diperbarui 02 Agu 2020, 10:05 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2020, 10:05 WIB
Jasad Ponidi ditemukan
Jasad petani 47 tahun itu ditemukan dalam kondisi tidak utuh.

Liputan6.com, Labuhan Batu Utara Enam hari pencarian yang dilakukan Tim SAR Gabungan terhadap jasad seorang petani yang tewas diterkam buaya di Kualuh Selatan, Labuhan Batu Utara, Sumatera Utara (Sumut) membuahkan hasil.

Pada Sabtu, 1 Agustus 2020, Tim SAR Gabungan menemukan jasad Ponidi, petani yang diterkam buaya saat hendak turun dari perahunya pada Minggu, 26 Juli 2020, lalu. Jasad petani 47 tahun itu ditemukan dalam kondisi tidak utuh.

"Sekitar jam 12.00 WIB, kemarin, jasadnya ditemukan," kata Humas Kantor SAR Medan, Sariman Sitorus, Minggu (2/8/2020).

Dijelaskannya, penemuan jasad warga Kualuh Selatan setelah petugas rescuer pos SAR Tanjung Balai menerima informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Labuhan Batu Utara. Dari informasi yang diterima, seorang warga menemukan sosok mayat yang masih dikelilingi buaya.

"Jadi, jasadnya masih dikelilingi oleh buaya di pinggir sungai, di sekitar Sungai Parit Cina itu," jelasnya.

Berdasarkan informasi tersebut, tim bersama seorang pawang buaya menuju lokasi untuk mengevakuasi jasad korban. Dari hasil evakuasi diketahui, bagian tubuh yang tidak ada hanya kepala dan dada saja.

"Jasad selanjutnya langsung dievakuasi ke rumah duka," Sariman menerangkan.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Teror Buaya

Binatang Buas Buaya
Ilustrasi Foto Buaya (iStockphoto)

Sebelumnya, teror buaya masih menghantui warga di Kualuh Selatan, Kabupaten Labuhan Batu Utara, Sumut. Awal teror bermula dari seorang petani bernama Ponidi diterkam buaya saat hendak turun dari perahunya.

"Parit tersebut terhubung ke Sungai Simangalam," kata Humas Kantor SAR Medan, Sariman Sitorus, Senin, 27 Juli 2020.

Dijelaskannya, informasi adanya petani diterkam buaya pertama kali diterima dari BPBD Labuhan Batu Utara oleh petugas siaga Pos SAR Kota Tanjung Balai.

"Informasi diperoleh sekitar pukul 17.30 WIB, di hari korban diterkam buaya," jelasnya.

Diterkam Buaya di Depan Anak dan Istri

Binatang Buas Buaya
Ilustrasi Foto Buaya (iStockphoto)

Diterangkan Sariman, sebelum kejadian, korban berniat pergi ke kebun sawit bersama istri dan seorang anaknya. Satu keluarga ini naik sampan melalui Parit Cina untuk menuju kebun sawit.

Saat tiba di lokasi, Ponidi turun dan menambatkan perahu. Namun nahas, tiba-tiba buaya berukuran besar menerkam petani tersebut. Tidak sampai di situ, tubuh Ponidi diseret dan ditenggelamkan.

"Ponidi tidak terlihat lagi, dan hilang," terangnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya