Kapolda Jateng Perintahkan Copot Spanduk Provokatif, Termasuk Rizieq Shihab

Pencopotan di antaranya menyasar spanduk bergambar pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab

diperbarui 22 Nov 2020, 13:00 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2020, 13:00 WIB
THUMBNAIL TNI TURUNKAN BALIHO RIZIEQ SHIHAB
THUMBNAIL TNI TURUNKAN BALIHO RIZIEQ SHIHAB

Semarang - Kepala Polda Jawa Tengah Irjen Pol. Ahmad Luthfi memerintahkan seluruh kapolres dan kapolresta di wilayah kerjanya untuk menertibkan spanduk yang dinilai ilegal dan bernada provokatif. Spanduk yang digolongkan ilegal dan provokatif oleh Kapolda Jateng itu termasuk spanduk bergambar Rizieq Shihab.

Di Kota Solo, Jateng, pencopotan di antaranya menyasar spanduk bergambar pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab. Spanduk itu dicopot oleh personel Satpol PP dengan pengawalan TNI/Polri, Jumat (20/11/2020) kemarin.

Sesuai instruksi Kapolda Jateng, pencopotan spanduk ilegal dan bernada provokatif, serta baliho tak sesuai aturan tersebut juga terjadi di beberapa kota seperti Karanganyar dan Grobogan.

“Pencopotanya tidak hanya di daerah Solo, tetapi di seluruh jajaran Polda Jateng, spanduk yang dicopot adalah yang menyalahi aturan, tanpa izin penempatan dan lokasi, apalagi spanduk yang bernada provokasi memecahbelahkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa,” tegas Luthfi dalam keterangan resminya, Sabtu (21/21/2020).

Selain memerintahkan penurunan spanduk provokatif, Kapolda Jateng juga memerintahkan seluruh kapolres dan kapolresta untuk bertindak tegas terhadap kelompok-kelompok intoleran di wilayah hukum Jawa Tengah.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Cegah Gerakan Intoleran

Seluruh jajaran dikerahkan untuk mencegah tumbuhnya gerakan intoleransi di masyarakat.

“Itu prinsip dan itu harga mati seluruh jajaran Kapolres sudah saya perintahkan, enggak ada intoleransi di wilayah Jawa Tengah,” ujarnya.

Sementara itu, Luthfi menyebut pihaknya kini sedang dalam masa dua operasi sekaligus, yakni Mantap Praja dan Aman Nusa. Operasi Mantap Praja terkait dengan pengamanan Pilkada 2020.

Sementara itu, sambung dia, operasi Aman Nusa diselenggarakan untuk mengantisipasi bencana alam dan Covid-19.

“Tadi sudah sepakat juga dengan Pangdam IV/Diponegoro, Pak Gubernur Jateng bahwa kita sama-sama akan melaksanakan kegiatan ini, baik penanganan bencana alam dengan maupun Covid-19 secara bersama-sama,” tukasnya.

Dapatkan berita menarik Solopos.com lainnya, di sini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya