Liputan6.com, Manado - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian bersama Ketua Umum TP-PKK Tri Tito Karnavian menghadiri peluncuran Gerakan Sulut Bermasker (GSB) di kantor Gubernur Sulut, Jumat (4/12/2020).
Mendagri optimis kasus Covid-19 di Sulut bisa berkurang, dan perekonomian kembali pulih.
Advertisement
Baca Juga
Dalam upaya mencegah Covid-19, pembagian masker terus dilakukan secara masif di 15 kabupaten/kota se-Sulut. Tercatat jumlah masker yang telah disalurkan lewat GSB kepada masyarakat Sulut sebanyak 10.747.388 buah masker dari jumlah total masker 11.398.954 buah.
Mendagri mengatakan, GSB dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Sulut agar disiplin menggunakan masker sehingga dapat mengendalikan Covid-19 di Sulut. Hal itu tentunya berdampak positif terhadap berbagai sektor baik perekonomian hingga pelaksanaan Pilkada serentak di Sulut.
“Kalau seluruh masyarakat Sulut menggunakan masker di tempat publik, saya yakin berbagai penelitian menunjukan sampai 70 persen kasus penularan Covid-19 akan berkurang serta akan berdampak pada ekonomi yang akan membaik,” kata Mendagri.
**Ingat #PesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Warga Tak Mampu Jadi Prioritas
Tito meminta jutaan masker yang terkumpul dapat diberikan kepada seluruh masyarakat, khususnya warga kurang mampu. Agar seluruh masyarakat dapat menggunakan masker.
“Diharapkan seluruh elemen masyarakat Sulut terus menerapkan protokol kesehatan untuk meyakinkan masyarakat luar bahwa Sulut dapat mengendalikan Covid-19 karena segala aktivitas dilakukan sesuai protokol kesehatan,” ujar Tito.
Pjs Gubernur Sulut Agus Fatoni mengatakan bahwa GSB sebagai gagasan untuk semakin memperkuat pencegahan Covid-19. Ia menjelaskan latar belakang GSB karena berdasarkan data, ada 17 persen masyarakat Sulut yang tidak percaya dengan adanya Covid-19.
“Persentase ini menjadikan Sulut menempati urutan kedua di Indonesia di bawah urutan pertama sebesar 27 persen,” ujarnya.
Advertisement