3,6 Juta Vaksin Covid-19 untuk Garut, Begini Urutannya

Pemberian vaksin COVID-19 diberkan secara bertahap, mulai dar pejabat publik, tenaga kesehatan hingga segmen terakhir masyarakat, yang dijadwalkan dibeirkan dalam kurun waktu satu tahun.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 10 Jan 2021, 05:00 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2021, 05:00 WIB
Bupati Garut Rudy Gunawan memberkan penjelasan di depan awak media setelah melakukan simulasi vaksinasi Covid-19 di Garut.
Bupati Garut Rudy Gunawan memberkan penjelasan di depan awak media setelah melakukan simulasi vaksinasi Covid-19 di Garut. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat membutuhkan sekitar 3,6 juta dosis vaksin COVID-19, untuk melakukan vaksinasi sekitar 1,8 juta penduduk Garut yang tersebar di 42 kecamatan.

“1,8 juta orang kali dua berarti 3,6 juta,” ujar Bupati Garut Rudy Gunawan, saat  meninjau simulasi vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Pembangunan, Garut, Jumat (8/1/2021).

Untuk tahap awal, Pemda Garut bakal menerima sekitar 6.000 dosis yang diprioritaskan kepada tenaga kesehatan (nakes) dan pejabat publik, selanjutnya diberikan bagi masyarakat sesuai kebutuhan.

“Negara memberikan untuk seluruh yang ditetapkan sesuai dengan apa yang ada dalam Kementerian Kesehatan,” ujarnya.

Rencananya proses vaksinasi bagi tenaga kesehatan akan dilakukan di 67 titik Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) yang tersebar di Kabupaten Garut.

“Nanti kalau memang misalnya kita memerlukan pelayanan lebih cepat, kita buka lagi kalau memang nakesnya cukup, kan kita juga terbatas,” kata dia.

Sementara bagi masyarakat luas, ujar Rudy, penyuntikan vaksin COVID-19 akan diberikan setelah pelaksanaan nakes selesai, dengan durasi pelaksanaan satu tahun selesai.

Untuk meyakinkan publik, rencannya pada 14 Januari mendatang, Rudy bersama Wakil Bupati Helmi Budiman, bakal menjadi orang pertama yang melaksanakan vaksin COVID-19 di Kabupaten Garut.

“Tokoh masyarakat akan divaksin duluan, menggunakan Vaksin Sinovac dari China, hari Kamis minggu depan setelah Bapak Presiden (Joko Widodo), di sini (Puskesmas Pembangunan),” ujarnya.

Setelah itu, sesuai dengan protokol kesehatan yang dibuat oleh Kementrian Kesehatan, pelaksanaan vaksinasi kemudian menyusul tenaga kesehatan, pejabat publik, dan sebagainya sesuai urutan yang telah ditentukan pemerintah.

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

 

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Simulasi Vaksin

Wakil Bupati Garut Helmi Budiman saat melaksanakan simulasi vaksin Covid-19 di Garut, Jawa Barat.
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman saat melaksanakan simulasi vaksin Covid-19 di Garut, Jawa Barat. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Sebelumnya, untuk memudahkan pelaksanaan vaksin, Dinas Kesehatan Garut telah menyelenggarakan simulasi vaksinasi Covid-19.

“Simulasi ini membuktikan bahwa dalam pelaksanaannya nanti kita dapat melaksanakan kegiatan ini sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan,” ujar Rudy.

Untuk menekan penyebaran Covid-19, Rudy mengajak masyarakat mengikuti vaksin massal tersebut. Tujuannya, selain memutus mata rantai penyebaran, menurunkan angka kematian akibat Covid-19, hingga hidup kembali normal.

“Ayo kita datangi pusat kesehatan masyarakat untuk melaksanakan vaksinasi Insya Allah ini solusi tepat untuk mengatasi masalah Covid-19,” ujarnya.

Meskipun program vaksin COVID-19 telah dilaksanakan, Rudy meminta agar masyarakat tetap patuh dan melaksanakan protokol kesehatan, sebagai ihtiar bersama memutus penyebaran penyakit.

“Vaksinasi adalah salah satu solusi yang bisa menjadikan kita sehat lahir dan batin,” ujar Rudy.

Data terbaru tim gugus tugas penanggulangan COVID-19 Garut mencatat, total kasus mencapai 26.763 kasus. Dari jumlah itu, sebanyak 4.406 kasus terkonfirmasi positif, 2 Kasus isolasi mandiri, 1730 Kasus isolasi RS/perawatan, 2547 Kasus sembuh dan 127 Kasus meninggal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya