Korban Banjir di Banjarmasin Mengungsi ke Terminal

Hampir 500 warga korban banjir di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan mengungsi ke Terminal karena banjir semakin parah.

oleh Abdul Jalil diperbarui 18 Jan 2021, 10:30 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2021, 10:30 WIB
Banjir
Ilustrasi Foto Banjir (iStockphoto)​

Liputan6.com, Banjarmasin - Akibat banjir semakin parah di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan hingga sepinggang orang dewasa membuat warga terpaksa mengungsi. Mereka memilih mengungsi ke terminal kilometer 6 Banjarmasin.

Hingga Senin (18/1/2021) dinihari, kios-kios di terminal tersebut dipenuhi oleh pengungsi korban banjir. Di wilayah Kecamatan Banjarmasin Timur, ratusan warga mengungsi ke terminal ini tinggal sementara di kios-kios yang belum digunakan.

Dari 130 kios yang ada, hampir seluruhnya terisi. Bahkan ada juga warga korban banjir menempati lorong-lorong terminal.

“Di rumah sudah tinggi sepinggang, terpaksa mengungsi. Mengungsi bersama anak cucu. Total kami ada berlima,” kata Nurjanah, salah satu korban banjir yang mengungsi.

Nurjanah bersyukur, selama di pengungsian itu kebutuhannya terpenuhi.

“Alhamdulillah makanan terpenuhi,” tambahnya.

Yantoni, Ketua RW di Kelurahan Pemurus Luar menyebut ada beberapa RT yang mengungsi ke terminal tersebut. Pilihan mengungsi terpaksa diambil karena banjir semakin parah.

“Sudah parah sampai sepinggang, jadi rumah di tinggal. Di sini terlayani dengan baik,” kata Yantoni.

Menurut Kepala UPTD Terminal Kilometer 6 Banjarmasin Rusma Khazairin, awalnya warga yang mengungsi hanya sekira 40 orang. Namun curah hujan yang semakin tinggi dan air yang tidak surut membuat terminal ini menampung hampir 500 warga.

“Awalnya warga meminta kios-kios untuk mengungsi, kami izin ke kadishub provinsi, ternyata air tidak turun. Sehingga pengungsi malah bertambah total sampai hari ini ada 494 pengungsi,” kata Rusma.

Untuk kebutuhan logistik para pengungsi, Rusma menyebut banyak yang memberikan bantuan. Tak hanya dari instansi pemerintah, bantuan juga datang dari relawan, perorangan, hingga Lembaga swasta.

Sedangkan untuk obat-obatan juga terus berdatangan dari para relawan. Klinik kesehatan juga disediakan untuk memeriksakan kesehatan warga yang mengungsi.

Simak juga video pilihan berikut

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya