Liputan6.com, Gunungkidul - Menindaklanjuti tes rapid antigen pada Jumat lalu, Satgas Covid-19 Kapanewon Playen menggelar tes swab PCR di Balai Padukuhan Nogosari I, kalurahan Bandung, Kapanewon Playen pada Rabu (9/6/2021). Hal ini dilakukan untuk menekan penyebaran Covid-19 yang tak terkendali di wilayah Playen setelah munculnya klaster Covid-19 pabrik tas.
Setidaknya ada 86 orang baik warga maupun karyawan di lingkungan pabrik tas menjalani swab PCR. Sejak pagi hingga tengah hari, satu per satu warga dan karyawan didata dan diambil sampel tesnya. Meski demikan, masih ada belasan orang yang tak menghadiri undangan.
Baca Juga
Surveilance UPT Puskesmas Playen I, Intan Triasmara mengatakan bahwa pihaknya terus menggencarkan tracing guna mengantisipasi penularan Covid-19 di Padukuhan Nogosari 1.Â
Advertisement
"Ini merupakan lanjutan dari penelusuran awal Jumat lalu, dari 86 orang ini mempunyai riwayat kontak erat dengan pasien sebelumnya," kata Intan, Rabu (9/6/2021).
Menurut Intan, sebelum terjadi lonjakan signifikan di klaster pabrik tas ini, pihaknya telah melakukan tes rapid antigen dan diketahui ada sekitar lebih dari 20 orang dinyatakan positif Covid-19. Untuk itu, penelusuran terus dilakukan agar warga yang mempunyai kontak erat dapat melakukan isolasi mandiri.
"Kalau tidak isolasi mandiri tentu saja akan menular ke orang lain dan dikhawatirkan akan menjadi klaster baru Kapanewon Playen," bebernya.
Intan pun mengungkapkan bahwa pada tes swab PCR yang menargetkan sebanyak 86 orang dengan kontak erat pasien Covid-19, hanya tercatat hanya 75 yang hadir.
"Belum tahu ketidakhadirannya tersebut, tetapi jika memang tidak bisa hari ini, maka ke-9 orang tersebut nanti diharap datang ke puskesmas untuk swab PCR," jelas intan.
Sementara itu, Kapolsek Playen AKP Hajar Wahyudi mengatakan, anggotanya dan bekerja sama dengan Satgas Covid-19 Kalurahan akan mengingatkan warga yang tidak hadir tersebut untuk melakukan swab PCR. Terlebih, jika memang harus dijemput, maka dari Satgas Kalurahan sudah menyiapkan transportasinya.
"Kita jemput, kenapa, karena harus terpenuhi 86 orang ini. Kita pastikan semua ikut PCR karena bukan hanya untuk kesehatannya, juga untuk warga sekitarnya juga," jelas Hajar.
Selain itu, hajar juga menyarankan kepada seluruh warga yang sudah menjalani tes swab PCR agar melakukan isolasi mandiri. Sebab, menurut dia, sebelum hasil tes disampaikan kepada warga, masih ada kemungkinan penambahan kasus positif Covid-19.
"Hasilnya 4 sampai 5 hari ke depan, jadi tetap harus isolasi mandari. Anggota saya akan memantau pergerakan, data kan sudah ada tinggal pelaksanaannya," tuturnya.
Sementara itu, Panewu Playen, Muhammad Setyawan mengakui perihal adanya peningkatan kasus positif Covid-19 di wilayahnya. Hingga saat ini, sudah ada puluhan warga Playen yang positif Covid-19. Bahkan, ada 2 RT di wilayahnya yang ditingkatkan statusnya menjadi zona oranye.
"Satu RT di Kalurahan Dengok dan 1 RT di Kalurahan Bandung. Mereka sementara melakukan isolasi mandiri," kata Setyawan.
Pihaknya, saat ini, terus melakukan pemantauan agar nantinya tidak ada penyebaran Covid-19 yang lebih luas lagi di Kapanewon Playen. Bersama dengan UPT Puskesmas setempat, ia terus melakukan tracing dan juga pengetatan protokol kesehatan.
"Kebetulan di saat yang sama juga kami sedang menggencarkan vaksinasi bagi lansia dan para pedagang pasar," Setyawan memungkasi.
Dari keterangan Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul pada Rabu (9/6/2021) tercatat ada penambahan 43 pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Untuk data keseluruhan, di Gunungkidul tercatat terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 3.343 orang.