Terbakar Api Cemburu, Pria Paruh Baya Habisi Nyawa Pekerja BBM Nunukan

Dipicu rasa cemburu, Thamrin (46) warga Jalan Sei Fatimah, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) nekat menghabisi nyawa salah satu pekerja Agen Premium dan Minyak Solar (APMS) di Nunukan.

oleh Abelda RN diperbarui 26 Jun 2021, 19:00 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2021, 19:00 WIB
Korban penganiayaan di Nunukan Kaltara
Korban penganiayaan di Nunukan Kaltara

Liputan6.com, Tarakan - Dipicu rasa cemburu, Thamrin (46) warga Jalan Sei Fatimah, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) nekat menghabisi nyawa salah satu pekerja Agen Premium dan Minyak Solar (APMS) di Nunukan, Jumat (25/6/2021) sekitar pukul 10.00 Wita.

Korbannya, yakni Anwar (52) warga Jalan Manungal Bhakti, Nunukan yang belakangan diketahui memiliki hubungan khusus dengan mantan istri siri Thamrin. Akibatnya, nyawa korban yang mengalami luka bacok di bagian leher, luka tusuk di perut, dan bahu tidak dapat tertolong saat dilarikan ke rumah sakit.

Kabag Humas Polres Nunukan, AKP Karyadi menerangkan, kasus penikaman ini dipicu rasa cemburu Thamrin kepada Anwar yang merupakan teman kerja mantan istri sirinya yakni Ida. Thamrin menduga antara Anwar dan Ida memiliki hubungan spesial.

"Benar telah terjadi kasus pembacokan dan penikaman di salah satu APMS di Nunukan, akibatnya nyawa korban tidak tertolong dan kasusnya saat ini telah ditangani Sat Reskrim Polres Nunukan," terang Karyadi.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Korban Dibacok dari Belakang

Barang bukti penganiayaan di Nunukan Kaltara
Barang bukti penganiayaan di Nunukan Kaltara.

Berdasarkan kronologi yang ada, Karyadi menjelaskan, Thamrin diketahui mendatangi APMS tempat Anwar bekerja sekitar pukul 10.00 Wita, menggunakan sepeda motor. Setibanya di APMS, Thamrin kemudian mengeluarkan sebilah parang dan membacok leher Anwar dari arah belakang.

Tidak puas hanya melakukan pembacokan, lanjut perwira balok 3 itu, Thamrin kemudian menusuk tubuh Anwar sebanyak 2 kali di bagian perut dan bahu, hingga akhirnya Anwar tersungkur bersimbah darah.

"Setelah melakukan pembacokan dan penikaman, pelaku ini sempat membuang parangnya dan langsung meyerahkan diri ke Mako Polres Nunukan," jelas Karyadi.

Karyadi menuturkan, pada saat peristiwa itu terjadi sebenarnya rekan kerja Anwar sempat berupaya melerai aksi brutal itu. Hanya saja, Thamrin yang memegang senjata tajam (sajam) jenis parang itu mencoba mengancam rekan kerja Anwar, hingga akhirnya teman Anwar tidak berani melerai.

"Korban juga sempat dilarikan ke Puskesmas terdekat, tapi karena luka yang dialaminya cukup serius terpaksa dirujuk ke Rumah Sakit, dalam perjalan ke Rumah Sakit itulah korban menghembuskan nafas terakhirnya," tuturnya.

Cemburu Buta

cemburu
ilustrasi/copyright pexels.com

Dari keterangan yang diperolah, Karyadi mengungkapkan, aksi yang dilakukan Thamrin ini dipicu rasa cemburu. Thamrin menduga Anwar dan mantan istri sirinya, Ida yang bekerja di APMS tersebut, memiliki hubungan khusus. Padahal, Ida dan Thamrin ini sudah lama bercerai pada 2019 lalu.

"Sejak perceraian itu, pelaku dan mantan istrinya memang sering ribut, bahkan sebelum melakukan pembacokan di APMS pelaku juga sempat berupaya membakar rumah mantan istrinya, Jumat dini hari," ungkap Karyadi.

Ancaman Hukuman bagi Pelaku

[Bintang] Kasus Pembunuhan Anak dalam Kardus Kembali Membawa Duka
Ilustrasi Kasus Pembunuhan Anak dalam Kardus Kembali Membawa Duka | via: guardianlv.com

Guna dilakukannya proses penyidikan lebih lanjut, Karyadi memastikan, Thamrin yang sudah menyerahkan diri usai membacok Anwar sudah dilakukan penahanan. Tidak hanya itu, penyidik dari Sat Reskrim juga melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan meminta keterangan para saksi.

"Saat ini penyidik masih melakukan proses penyidikan, barang bukti berupa sebilah parang lengkap dengan sarungnya yang digunakan pelaku pembacokan turut diamankan dari TKP," dia memungkasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya