Liputan6.com, Pekanbaru - Titik penyekatan jalan protokol di Kota Pekanbaru karena PPKM level 4 diperpanjang makin banyak. Selalu terjadi penumpukan kendaraan, baik sebelum titik penyekatan ataupun jalur alternatif.
Penumpukan ini menjadi tanda mobilitas masyarakat tak surut meskipun PPKM level 4. Warga beralasan harus bekerja tapi terkadang tidak bisa menunjukkan surat keterangan dari perusahaan tempatnya bekerja.
Advertisement
Baca Juga
Untuk mengatasinya, Pemerintah Kota Pekanbaru menerbitkan kartu pass karena PPKM ini berlangsung hingga 23 Agustus. Tak menutup kemungkinan juga PPKM level 4 Pekanbaru diperpanjang lagi karena konfirmasi harian Covid-19 di Riau masih tinggi.
Wali Kota Pekanbaru Dr Firdaus menyebut kartu ini bisa didapatkan di sekretariat Satgas Covid-19 Pekanbaru, Jalan Jenderal Sudirman, atau kantor wali kota lama. Yang bisa memperoleh memang bekerja pada sektor esensial dan kritikal.
"Pasalnya dalam surat edaran, kegiatan pada sektor non esensial diberlakukan work form home 100 persen," kata Firdaus.
Terkait sektor esensial, Firdaus menyebut juga ada pembatasan di perkantoran yaitu 25 persen dari jumlah karyawan. Jumlah inilah yang harus memakai kartu pass jika ingin lewat penyekatan.
"Satgas Covid-19 harus memberikan kartu pass, bisa diurus setelah memperlihatkan keterangan dari kantor," kata Firdaus.
Â
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Simak video pilihan berikut ini:
Kesadaran Rendah
Sebelumnya, Satgas Covid-19 Pekanbaru mengevaluasi pelaksanaan PPKM level 4. Petugas menyimpulkan tingkat kesadaran masyarakat untuk keluar rumah agar terhindar dari Covid-19 masih rendah.
Selain itu, masih banyak ditemukan warga yang tidak bekerja pada sektor esensial tapi tetap keluar dengan alasan bekerja. Hal ini membuat penyekatan jalan ditambah dan lebih diperketat dengan kartu pass tadi.
Firdaus mengakui banyak warga mengeluhkan penyekatan ini. Namun, terpaksa dilakukan untuk mengurangi mobilitas warga agar tidak menjadi pasien Covid-19.
"Ini cara membatasi ruang gerak tapi tingkat kesadaran juga masih rendah sehingga penumpukan kendaraan terjadi di jalan alternatif," kata Firdaus.
Firdaus menyatakan, penumpukan kendaraan merupakan risiko bagi masyarakat yang tetap keluar dari rumah. Selama PPKM level 4 ini, aktivitas masyarakat hanya berkurang 10 persen.
"Dengan penambahan dan penyekatan makin diperketat, warga semakin enggan keluar rumah," jelas Firdaus.
Advertisement