Kisah Sukses Masa Pandemi, Pemuda Pontianak Raup Belasan Juta Manfaatkan Boks Bekas

Berawal dari nonton YouTube, saya membuat kotak putih berupa boks sterofoam

oleh Aceng Mukaram diperbarui 20 Des 2021, 13:00 WIB
Diterbitkan 20 Des 2021, 13:00 WIB
Penetasan telur dari boks sterofoam bekas. (Foto: Liputan6.com/Aceng Mukaram)
Penetasan telur dari boks sterofoam bekas. (Foto: Liputan6.com/Aceng Mukaram)

Liputan6.com, Pontianak - Imam (30 th), warga warga Kelurahan Siantan Hilir, Kecamatan Pontianak Utara, Kalimantan Barat sukses bangkit di tengah pandemi Covid-19 dengan memanfaatkan boks sterofoam bekas.

Dua bulan terakhir, Imam sibuk membuat kotak penetasan telur ayam dengan panjang 75 sentimeter, tinggi 45 sentimeter dan lebar 35 sentimeter. Ia kewalahan kebanjiran pesanan pelanggan dari berbagai daerah di Kalimantan Barat.

“Berawal dari nonton YouTube, saya membuat kotak putih berupa boks sterofoam,” kata Imam Minggu (19/12/2021) mengawali cerita soal pembuatan penetasan telur ayam itu tidak menyangka bakal banyak yang beli.

“Ini bekas harganya Rp 80 ribu,” ucapnya.

Dia menjelaskan, kotak telur bisa menampung 78 butir telur sekali periode penetasan. Selama dua bulan ini, Imam menerima pesanan dari pelanggan sebanyak 200 boks. Dia meraup keuntungan belasan juta rupiah.

“Ini berkah. Apalagi tahun baru ditiadakan di Kota Pontianak, maka saya dan teman membuat kotak penetasan telur. Ada 6 orang yang membantu,” kata dia.

 * Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Imbauan Jelang Nataru

Penetasan telur dari boks sterofoam bekas. (Foto: Liputan6.com/Aceng Mukaram)
Penetasan telur dari boks sterofoam bekas. (Foto: Liputan6.com/Aceng Mukaram)

Sementara, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengimbau, kepada seluruh masyarakat agar tidak menggelar kegiatan perayaan malam tahun baru, termasuk arak-arakan malam pergantian tahun baru.

Dia menjelaskan, upaya dilakukan dengan memperketat penerapan protokol kesehatan dan membatasi mobilitas masyarakat.

"Aktivitas dibatasi 50 persen dan harus menggunakan aplikasi Peduli Lindungi," ucapnya menjelaskan seraya menambahkan, untuk pusat perbelanjaan dan warung kopi dibatasi hingga 50 persen dan jam operasional hingga pukul 22.00 WIB.

Kapolresta Pontianak Kota Kombes Pol Andi Herindra menyebut, pembatasan akan dilakukan H-7 dan H+7 dengan melibatkan tim gabungan di jalan-jalan perbatasan Terminal Batu Layang termasuk di pelabuhan untuk memonitor mobilitas keluar masuk Kota Pontianak.

"Artinya kita akan melakukan tracing random terhadap orang yang akan berangkat karena ada ketentuan-ketentuan bagi orang yang dalam perjalanan antar kota," kata dia.

Dia berjanji, akan menyediakan posko-posko medis apabila nanti ada yang sakit maupun terkontaminasi positif Covid-19 untuk diisolasi. Posko tersebut di antaranya didirikan di Terminal Bus Batu Layang Pontianak Utara dan Pelabuhan Dwikora. Kemungkinan posko-posko itu akan dikembangkan lagi melihat kondisi di lapangan.

"Kami tidak akan melakukan penyekatan tapi untuk arak-arakan atau pawai memang dilarang dan jika ada masyarakat yang melakukan itu kami akan bubarkan,” kata Kapolresta Pontianak Kota Kombes Pol Andi Herindra.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya