Geliat Pelaku Usaha Teh Tasikmalaya Setelah Covid-19 Mereda

Sebagai satu perusahaan produksi teh kering di wilayah Tasikmalaya, terjangan pandemi Covid-19 cukup besar terhadap perkembangan dunia usaha teh nasional, terak terkecuali produksi teh asal Tasikmalaya.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 14 Mar 2022, 08:00 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2022, 08:00 WIB
Pelaku usaha teh Tasikmalaya, Jawa Barat kembali bergeliat seiring penurunan kasus Covid-19.
Pelaku usaha teh Tasikmalaya, Jawa Barat kembali bergeliat seiring penurunan kasus Covid-19. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Tasikmalaya - Tsaha teh Tasikmalaya, Jawa Barat kembali bergeliat seiring penurunan kasus Covid-19. Rontok selama masa pandemi Covid-19 berlangsung, mereka kini bergairah meningkatkan produksi dan penjualan.

Komisaris Utama Teh Taraju Village (Tarvill) Cahya Gandara, mengatakan masa pandemi Covid-19 yang telah berlangsung dalam dua tahun terakhir, cukup berdampak terhadap perkembangan industri teh dalam negeri.

“Saat ini mencoba bangkit dari kepungan ganasnya pandemi Covid-19,” ujar dia, di Tasikmalaya, beberapa waktu lalu.

Sebagai satu perusahaan produksi teh kering di wilayah Tasikmalaya, terjangan pandemi Covid-19 cukup besar terhadap perkembangan dunia usaha teh nasional, terak terkecuali produksi teh asal Tasikmalaya.

Maklum, selama ini peran produksi teh dari kota Santri Tasikmalaya, terbilang cukup besar bagi Jawa Barat, sebagai salah satu provinsi pemasok sekitar 70 persen kebutuhan teh secara nasional.

“Penyuplai terbesar Provinsi Jawa Barat salah satunya dari Tasikmalaya,” kata dia.

Direktur Tarvill Rai Bawa Nugraha menambahkan, dimulai sejak 1965 silam, hantaman pandemi Covid-19 cukup terasa terhadap perkembangan industri teh nasional, dibanding saat resesi ekonomi 1998 dan 2008 sekalipun. “Saat itu perkembangan teh justru stabil,” kata dia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Ini:

Produk Lebih Beragam

Pelaku usaha teh Tasikmalaya, Jawa Barat kembali bergeliat seiring penurunan kasus Covid-19.
Pelaku usaha teh Tasikmalaya, Jawa Barat kembali bergeliat seiring penurunan kasus Covid-19. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Tercatat dalam dua tahun terakhir, setengah dari 700 ton produksi teh kering yang dihasilkan perusahaan setiap  bulan, akhirnya gagal jual sehingga menyebabkan kerugian cukup besar.

“Ada hikmahnya, alhamdulillah kami diarahkan untuk bisa memunculkan kualitas produk kita lebih beragam sehingga bisa dicicipi lebih luas pasar dalam negeri,” kata dia.

Selain itu, kualitas pemetikan daun teh muda yang berasal dari petani terus dilakukan perbaikan seiring meningkatnya permintaan daun teh berkualitas premium. “Tentu kita akan mengikuti permintaan pasar,” kata dia.

Hasilnya mulai terlihat, inovasi yang dilakukan perusahaan mampu mendongkrak nilai jual produk teh, termasuk mulai menjalin kerja sama penjualan dengan perusahaan baik swasta maupun BUMN. “Kami siap memasarkan kemanapun,” ujar dia.

Wali Kota Tasikmalaya HM Yusuf mengatakan, geliat produksi teh Tasikmalaya yang difasilitasi Tarvill diharapkan mampu mengangkat potensi lokal Tasikmalaya di tingkat nasional, untuk mensejahterakan masyarakat.

“Ini betul - betul menjadi sebuah harapan bagi para petani, para pemetik teh kedepan,” ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya