Warga Gorontalo Dibuat Resah Unggahan Minyak Goreng Curah Bercampur Solar

Belum lama ini, warga Gorontalo dihebohkan dengan temuan minyak goreng curah yang dicampur dengan bahan bakar jenis solar.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 30 Mar 2022, 02:00 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2022, 02:00 WIB
Tahun Depan, Minyak Curah Dilarang Dijual di Pasar
Pedagang tengah menata minyak curah yang dijual di pasar di Kota Tangerang, Banten, Kamis (25/11/2021). Pemerintah melarang peredaran minyak goreng curah ke pasar per tanggal 1 Januari 2022. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Gorontalo - Belum lama ini, masyarakat Provinsi Gorontalo dihebohkan dengan temuan minyak goreng curah yang bercampur dengan bahan bakar jenis solar. Minyak Goreng oplosan tersebut seketika viral di media sosial.

Minyak goreng bercampur solar itu pertama kali ditemukan seorang warga bernama Indriani Suli. Dirinya mendapati minyak goreng yang dibelinya berwarna aneh, dirinya langsung mengunggah gambar minyak goreng itu ke media sosial.

Menindak lanjuti hal itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Gorontalo akan melakukan sidak ke sejumlah pasar tradisional maupun supermarket.

Pasalnya, unggahan minyak goreng yang bercampur solar sangat meresahkan masyarakat. Bahkan akibat kejadian itu, sebagian warga tak mau lagi membeli minyak goreng curah.

“Kita akan cek langsung di lapangan, terutama di pasar-pasar dan supermarket,” kata Wakil Ketua Komisi B, DPRD Kota Gorontalo Muksin Brekat kepada Liputan6.com, Selasa (29/3/2022).

Bahkan dirinya meminta agar Dinas terkait lebih giat lagi untuk melakukan operasi pasar. Jangan sampai, minyak goreng langka malah lebih membahayakan warga.

“Langkah ini meminimalisir terjadinya kecurangan dalam jual beli minyak goreng,” tegasnya.

Dikatakan Muksin, pihaknya akan memastikan pedagang nakal yang menjual minyak goreng oplosan. Jika kedapatan, maka pihak terkait harus menindak tegas.

“Dicabutnya Harga Eceran Tertinggi (HET) pada minyak goreng kemasan, bisa saja dimanfaatkan oleh oknum pedagang nakal, jadi itu kita antisipasi,” tandasnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak juga video pilihan berikut:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya