Liputan6.com, Bandung - Tahun ini, Maulid Nabi Muhammad SAW diperingati pada Sabtu, tepatnya 8 Oktober 2022. Adapun puncak peringatannya pada malam 7 Oktober 2022.
Baca Juga
Advertisement
Maulid Nabi dilansir adalah peringatan hari lahir dari Nabi Muhammad SAW. Peringatan maulid Nabi ini sebagai bentuk upacara keagamaan yang dilakukan oleh umat muslim.
Adapun tujuannya adalah untuk memperingati hari kelahiran Rasulullah SAW serta harapan dalam menumbuhkan rasa cinta kepada Rasulullah SAW.
Di Indonesia, umat muslim sering sekali merayakan maulid nabi tersebut. Banyak acara yang dilaksanakan untuk menyanjung Nabi, mengenang, memuliakan, hingga mengikuti perilaku terpuji dari sang Rasulullah SAW.
Amalan Maulid Nabi
Bagi kaum muslimin yang turut merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW terdapat amalan-amalan yang dapat dilakukan, seperti membaca salawat Nabi atau puji-pujian kepada Rasulullah SAW seperti berikut:
1. Puasa Sunnah
Amalan yang dapat Anda lakukan salah satunya adalah melaksanakan puasa sunah. Salah satunya adalah Puasa Ayyamul Bidh. Puasa ini akan dicatat seperti orang yang berpuasa sepanjang tahun, tetapi jika tidak diamalkan pun tidak akan mendapatkan dosa.
Maka dari itu, untuk para umat muslim yang ingin mendapatkan amalan sunah dari puasa Ayyamul Bidh ini berlomba-lomba melaksanakannya. Tidak hanya itu, puasa lainnya adalah puasa sunah Senin sampai dengan Kamis.
2. Bersedekah
Bersedekah juga menjadi amalan yang dapat Anda lakukan pada saat Maulid Nabi. Sedekah adalah suatu ibadah yang mempunyai pahala sangat besar serta tercatat dalam Al Qur'an. Terutama jika Anda melakukan sedekah pada Jumat menjadi hari yang istimewa.
3. Salawat Nabi
Melaksanakan salawat nabi adalah amalan yang sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh umat muslim, karena dengan melaksanakan salawat nabi dapat menghapuskan dosa. Adapun salah satu salawat yang dapat Anda lakukan misalnya salawat Al-Fatih seperti berikut:
Arab Latin: “Allahumma shalli wa sallim wa barik ‘ala sayyidina Muhammadinil Fatihi lima ughliqa, wal khatimi lima sabaqa, wan nashiril haqqa bil haqqi, wal hadi ila shiratin mustaqim. Shallallahu ‘alayhi, wa ‘ala lihi, wa ashhabihi haqqa qadrihi wa miqdarihil ‘azhim”.
Adapun artinya adalah “Ya allah, limpahkanlah shalawat, salam, dan keberkahan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad SAW, pembuka apa yang terkunci, penutup apa yang telah lalu, pembela yang hak dengan yang hak, dan petunjuk kepada jalan yang lurus. Semoga Allah melimpahkan shalawat kepadanya, keluarga dan para sahabatnya dengan hak derajat dan kedudukannya yang agung”.
4. Membaca Al Qur'an
Membaca Al Qur'an tentu saja ibadah yang mempunyai pahala serta keberkahan yang sangat besar terutama dalam hari Maulid Nabi. Al Qur'an dapat memberikan pahala berlipat, diangkatnya derajat seseorang, hingga ketenangan dalam hatinya. Seperti dalam firman QS Al-Hijr.
"Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur'an dan sesungguhnya Kami pula yang memeliharanya." (QS. Al-Hijr [15]:9).
5. Meneladani sikap dan sifat Rasulullah SAW
Meneladani sikap serta sifat Rasulullah SAW adalah mendapatkan pahala dari Allah SWT hingga kelak di akhirat nanti akan mendapatkan naungannya. Mengikuti sikap serta sifat Rasulullah SAW juga dapat membawa kita kepada kehidupan yang lebih baik dan dihargai oleh banyak orang.
Advertisement
Hukum Melaksanakan Maulid Nabi
Dilansir dari situs resmi Majelis Ulama Indonesia (MUI), dijelaskan bahwa hukum dalam memperingati Maulid Nabi merupakan bid’ah hasanah. Hukum bid’ah hasanah merupakan sesuatu yang tidak dikerjakan Rasulullah maupun para sahabat namun perbuatan tersebut mempunyai nilai kebaikan serta tidak bertentangan dengan Al Quran serta hadis.
Karena dalam pelaksanaannya Maulid Nabi adalah untuk memperingati hari kelahiran Rasulullah SAW serta harapan dalam menumbuhkan rasa cinta kepada Rasulullah SAW.
Penulis: Natasa Kumalasah Putri