Riuh Warganet Soroti Sam Dadang, Aremania yang Beri Pernyataan Kontroversi di Mata Najwa

Dadang Indarto dari Aremania, pendukung Arema FC, memberikan pernyataan yang dianggap dapat merusak momentum perdamaian antar suporter yang akan direncanakan imbas tragedi Kanjuruhan.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 07 Okt 2022, 13:09 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2022, 13:03 WIB
Dadang Indarto
Dadang Indarto jadi sorotan warganet di linimasa Twitter.

Liputan6.com, Bandung - Mata Najwa akhirnya menggelar live streaming untuk membahas tragedi Kanjuruhan pada Kamis (6/10/2022) malam. Acara yang mengusung tema “Usut Sampai Tuntas” yang dipandu Najwa Shihab itu, mengundang beberapa pemangku kebijakan Indonesia, pecinta sepak bola, hingga salah satu keluarga korban.

Malam itu, ada salah satu narasumber yaitu Dadang Indarto dari Aremania, pendukung Arema FC. Namun, pernyataan Dadang malam itu itu banyak menuai kritik warganet karena dianggap dapat merusak momentum perdamaian antar suporter yang akan direncanakan imbas tragedi Kanjuruhan.

Setelah menjelaskan kedua pertanyaan, terjadilah kritikan dari warganet kepada Dadang. Saat menjelaskan poin ketiga, ia mengungkapkan bahwa turun ke lapangan merupakan tradisi dari Aremania dalam memberikan selamat ketika menang.

"Pertanyaan ketiga kami teman-teman Aremania yang melakukan penyerangan atau apa itu sudah menjadi tradisi di Aremania, Mbak, kalau aparat-aparat keamanan yang sudah biasa jaga di stadion baik itu Stadion Gajayana, Stadion Kanjuruhan, itu sudah biasa turun kalau menang memberikan ucapan selamat kita bergembira bersama di tengah lapangan," kata Dadang.

Adapun dalam kondisi di Kanjuruhan sendiri, menurut Dadang, momen suporter turun ke lapangan meskipun Arema kalah adalah untuk memberikan semangat dan motivasi kepada para pemain.

"Kalau seri ataupun kalah, teman-teman Aremania beberapa turun memberikan motivasi kepada pemain. Kalau mereka-mereka yang sampai agresif kepada kami itu tidak mengetahui bagaimana, cobalah yang waktu final waktu Arema juara Liga Indonesia 2010, begitu peluit prit prit prit banyak suporter di tengah lapangan. Coba lihat juga di link YouTube di Eropa setelah pertandingan sudah pada masuk," tutur Dadang.

Dihujat

Para warganet yang terkejut pun berkomentar mengenai pernyataan Dadang tersebut. Tradisi yang dimaksud oleh Dadang adalah perlakuan yang tidak benar dan hal tersebut adalah tindakan yang salah.

Tidak hanya pernyataan Dadang mengenai tradisi, ungkapannya soal respons terhadap Bonekmania juga memicu rasa kesal para warganet khususnya Aremania yang merasa tidak diwakilkan oleh Dadang. Hal itu berawal dari ungkapannya ketika pentolan Bonek, Andie Peci yang menyatakan ingin berkunjung untuk melakukan dua hal.

"Pertama, ingin mengucapkan belasungkawa dan kedua ingin ikut mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan," kata Andie Peci.

Namun, Dadang Indarto justru merespons bahwa pihaknya hanya meminta didoakan saja karena sudah membentuk tim independen sendiri dalam mengusut tuntas tragedi tersebut.

"Untuk usut tuntas bersama, mohon maaf sekali lagi kami sudah berusaha kami sudah apa bergerak. Kami sudah bergerak minta tolong bukan hanya kepada Bonek tetapi seluruh suporter di Indonesia. Doakan kami saja support kami agar ini tim independen ini sudah bisa jalan dan membuka fakta sebenar-benarnya, nanti berjalan beriringan dengan tim independen yang dibentuk Prof Mahfud MD," ujarnya.

Dikritik Warganet

Pernyataan yang diungkapkannya tersebut pun memicu kritikan dari warganet. Hal itu karena pernyataan Dadang berpotensi merusak perdamaian antara Aremania dan Bonek.

Adapun respons-respons di komentar YouTube tersebut mengungkapkan jangan sampai karena pernyataan Dadang tersebut merusak perdamaian antar suporter.

"Saya minta tolong kepada seluruh suporter indonesia, jangan sampai ucapan Sam Dadang menjadikan terpecah belah antar suporter Indonesia. Jangan sampai menghambat persaudaraan kita antar suporter, jangan sampai berasumsi kalau Aremania menolak suporter Indonesia, kita usut hingga tuntas," ujar salah satu akun YouTube.

Permohonan Maaf Dadang Indarto

Setelah ramai dikritik warganet, tidak lama dari acara Mata Najwa, Dadang pun muncul dan menyatakan permohonan maaf dalam media sosial pribadinya yaitu @mc_dadang87. Ia mengungkapkan permintaan maaf sekaligus menjelaskan tidak ada maksud untuk menolak kehadiran suporter lain.

"Saya mohon maaf mungkin atas kekeliruan omongan saya. Tidak ada maksud menolak kehadiran teman-teman Bonek ke Malang. Terutama kepada Bonek suporoone kalau mau ke Malang monggo, besok mau ikut tahlil monggo," kata Dadang Indarto.

Dadang juga menjelaskan maksud 40 hari tersebut bukan menolak kehadiran Bonek. Adapun ia juga mengucapkan rasa terima kasih.

“Saya maksud 40 hari itu bukan menolak kehadiran kalian enggak, tapi untuk kita duduk bersama bicara masalah perdamaian. Kalau mau mendoakan saudara-saudara saya monggo. Kami ucapkan terima kasih kepada Bonek membuat acara yang luar biasa di Tugu Pahlawan," lanjut Dadang.

 

Penulis: Natasa Kumalasah Putri

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya