Mengenal Sejarah Bra, Dulu Disebut Kutang di Indonesia

Sebelum menggunakan istilah bra, pada awalnya masyarakat Indonesia menyebut benda ini dengan nama kutang.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 14 Okt 2022, 17:00 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2022, 17:00 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi bra. (dok. pixabay.com/Asnida Riani)

Liputan6.com, Bandung - Kutang atau BH merupakan busana yang melekat pada wanita dan jadi salah satu kebutuhan yang sangat penting di dalam kehidupan manusia. Pakaian dalam wanita ini merupakan salah satu kebutuhan pokok.

Sebelum menggunakan istilah bra, pada awalnya masyarakat Indonesia menyebut benda ini dengan nama kutang. Benda ini pun mengalami revolusi hingga saat ini.

BH sendiri adalah singkatan dari Breast Hidden, artinya penutup payudara. Ada yang menyebutnya Breast Holder (Inggris), ada juga yang menyebutnya Buste Hounder (Belanda).

Kutang merupakan pakaian dalam wanita yanng terdiri atas sepasang mangkuk penyangga payudara yang disatukan oleh panel yang mengelilingi torso, dilengkapi sepasang tali bahu agar duduknya lebih kokoh.

Menurut sejarah perkembangannya, asal mula kutang bermula pada cikal-bakal bra seperti yang kita kenal sekarang diluncurkan kali pertama di Paris, Perancis, pada 1889.

Desain bra modern itu dibuat oleh seorang pengusaha pakaian bernama Herminie Cardolle. Bentuknya masih menyerupai korset, yaitu pendahulu bra. Bedanya, Cardolle membagi pakaian dalam perempuan itu menjadi dua bagian, yaitu perut dan dada.

Brassiere yang merupakan akar kata dari bra kali pertama digunakan oleh majalah Vogue pada 1907. Pada 1912, istilah brassiere tercantum pada Oxford English Dictionary.

Meski cikal-bakalnya sudah ada, perempuan pada masa itu lebih memilih mengenakan korset. Kebiasaan ini sempat hilang ketika Perang Dunia I, karena adanya desakan maka logam pada korset lebih dibutuhkan untuk memproduksi peralatan perang.

Mengutip Vogue, kain telah digunakan selama berabad-abad untuk menopang payudara wanita. Mosaik gadis bikini dari Villa Romana del Casale di Sisilia pada abad ke-4 Masehi, menunjukkan serangkaian wanita muda mengenakan atasan kain bandeau yang mendukung mereka saat terlibat dalam kegiatan olahraga.

Sejarah Bra Modern

bra
Ilustrasi/copyright shutterstock.com

Daya tarik bra muncul pada era 1990-an dan 2000-an yang sebagian besar didorong oleh kampanye Wonderbra "Hello Boys" yang dibintangi supermodel Ceko Eva Herzigova. Ditambah adanya peragaan busana pakaian dalam wanita Victoria’s Secret. Peragaan busana pertama merek pakaian dalam ini diadakan di Plaza Hotel New York pada 1995, dan pada 1999 acara tersebut disiarkan melalui web.

Dalam dua dekade berikutnya, bra telah diproduksi dalam setiap variasi yang memungkinkan tanpa tali, tanpa punggung, tanpa cup, dengan dan tanpa bantalan atau kawat, kaku, elastis dan tidak lagi mengejutkan melihat wanita mengenakannya sebagai pakaian luar yang modis.

Bentuk bra yang dibuat juga telah berubah dari kerucut, push-up, ke alami, tetapi pakaian dasarnya telah mempertahankan struktur dasarnya selama lebih dari satu abad sekarang.

Adapun di Indonesia, kebiasaan mengenakan kutang diperkenalkan Belanda. Masuk melalui perempuan-perempuan Belanda, yang ikut bersama dengan suami-suami mereka.

Pakaian dalam ini kemudian ditiru oleh perempuan-perempuan Indonesia, dan mulai dikenakan di balik kebaya atau gaun terusan ala noni Belanda.

Ada yang menyebut asal-usul kata kutang yang berasal dari ucapan Don Lopez Comte de Paris, “coutant“ yang bersumber dari fiksi sejarah karya Remy Sylado, Pangeran Diponegoro: Menggagas Ratu Adil. Namun, istilah ini keakuratannya belum terverifikasi. Untuk memastikan kebenarannya dibutuhkan data ilmiah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya