Cerita Kursi Roda Penyemangat Remaja Patah Tulang di Pekanbaru Agar Bersekolah Lagi

Sudah 2 bulan lebih Ayu terbaring di tempat tidur di rumahnya di Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, karena patah tulang akibat kecelakaan lalu lintas.

oleh Syukur diperbarui 13 Nov 2022, 03:00 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2022, 03:00 WIB
Penyerahan bantuan kursi roda kepada remaja patah tulang karena kecelakaan lalu lintas di Pekanbaru.
Penyerahan bantuan kursi roda kepada remaja patah tulang karena kecelakaan lalu lintas di Pekanbaru. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Sudah 2 bulan bocah 12 tahun itu terbaring di tempat tidur di rumahnya di Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru. Sejak itu pula, anak piatu bernama Ayu Sasmita tersebut, tidak melanjutkan sekolahnya karena tak mampu berdiri.

Beberapa bulan lalu, Ayu Sasmita mengalami kecelakaan lalu lintas tak jauh dari rumah semi permanen milik nenek dan kakeknya. Kaki dan tangannya patah sehingga mengganggu aktivitasnya.

"Ini baru baru bisa duduk walaupun sakit sebelumnya hanya berbaring saja," kata Ayu didampingi neneknya, Kamis petang, 11 November 2022.

Sebelumnya, Ayu tinggal bersama kedua orangtuanya di rumah lain. Sang nenek membawanya ke Pekanbaru setelah ibunya meninggal dunia.

"Ayahnya masih ada tapi tidak bisa menjaga, sibuk kerja, saya bawa ke sini," kata nenek Ayu.

Baru beberapa hari tinggal di Pekanbaru, sepeda motor yang ditumpangi Ayu diserempet mobil. Ayu terpental ke jalan sehingga tangan dan kaki kanannya patah.

Pria penyebab patah tulang yang dialami Ayu memang bertanggungjawab. Hanya saja, Ayu tidak pernah dibawa ke rumah sakit mengobati patah tulangnya.

"Hanya dibawa ke bidan, dikasih pil penahan sakit, mau berobat ke dokter, biaya kami tidak ada," jelas nenek Ayu.

 

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Rencana Berobat

Penyerahan bantuan kursi roda kepada remaja patah tulang karena kecelakaan lalu lintas di Pekanbaru.
Penyerahan bantuan kursi roda kepada remaja patah tulang karena kecelakaan lalu lintas di Pekanbaru. (Liputan6.com/M Syukur)

Mendengar cerita ini, Kabid Humas Polda Riau Komisaris Besar Sunarto terlihat sedih sekaligus geram. Dia geram setelah mengetahui penabrak Ayu tak pernah membawanya ke rumah sakit.

"Cuma dibawa ke bidan, ini ada laporannya (kecelakaan lalu lintas) di Polresta, mau saya lihat," ujar Sunarto.

Terlepas dari itu, Sunarto datang ke rumah Ayu membawa kursi roda. Bantuan ini diharap membuat Ayu bisa bersekolah lagi memakai kursi roda.

"Nanti sekolah lagi ya, yang semangat," kata Sunarto yang juga memberikan bantuan lainnya.

Bantuan Sunarto itu berasal dari Bidang Humas Polda Riau dan sejumlah jurnalis yang selama ini meliput di Polda Riau. Bantuan ini merupakan sumbangan dari sejumlah jurnalis dan personel Humas Polda Riau.

Selain bantuan materi, Sunarto juga membawa dokter dari Bidang Dokter dan Kesehatan Polda Riau. Kesehatan Ayu diperiksa sekilas, begitu juga dengan motoriknya.

"Nanti setelah ini akan dibantu berobat, dijemput ambulan agar patah tulangnya bisa diobati," kata Sunarto.

Sunarto berharap Ayu tidak takut kalau dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau.

"Ini demi kesembuhan, yang semangat," imbuh Sunarto.

Perkembangan terakhir, Sunarto menyebut Ayu sudah diperiksa lagi oleh dokter dari Bidang Dokkes Polda Riau.

"Kabar terbarunya pekan depan dilakukan observasi medis dan rontgen untuk diketahui kondisi awal," sebut Sunarto.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya