Liputan6.com, Bandung - Pengungsi dari etnis Rohingya dikabarkan kembali terdampar di perairan Aceh pada Senin (26/12/2022) sekitar pukul 17.30. Adapun tepatnya para pengungsi terdampar di pesisir pantai Gampong Ujong Pie, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie.
Para pengungsi Rohingya tersebut juga menggunakan kapal yang kurang layak dan mempertaruhkan nyawa mereka melalui perjalanan laut dengan berupaya mencapai perairan terdekat. Bahkan, seperti diketahui, setiap tahunnya ribuan etnis Rohingya telah mengungsi ke berapa negara-negara.
Baca Juga
Melansir dari merdeka.com, saat ini Kabid Humas Polda Aceh Kombes Winardy mengungkapkan bahwa pihaknya masih melakukan pendataan jumlah dari pengungsi serta kondisi yang dialami.
Advertisement
Pihak polisi juga masih melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pihak terkait lintas sektoral untuk mengatasi masalah pengungsi tersebut. Pasalnya, pengungsi Rohingya sering terdampar di Aceh.
"Perlu adanya koordinasi lintas sektoral untuk menyelesaikan masalah Rohingya ini, mengingat pendaratan mereka makin sering," ujarnya mengutip dari merdeka.com.
Adapun kabarnya pengungsi dari etnis Rohingya tersebut saat ini belum memperoleh data yang pasti mengenai jumlahnya, tetapi sebagian besar pengungsi terdiri dari laki-laki dewasa, perempuan, anak-anak, hingga orang tua.
"Kami perkirakan sekitar 200 orang. Terdiri dari anak-anak, perempuan, lelaki dewasa, dan juga ada orang tua," ujar Sekretaris Panglima Laot Pidie, Marfian.
Terdapat puluhan pengungsi Rohingya yang tengah menderita sakit kabarnya langsung dilarikan ke Puskesmas setempat dan langsung mendapatkan perawatan. Terlihat dari foto yang beredar sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.
Seperti diketahui para etnis Rohingya terpaksa mengungsi ke negara-negara Asia Tenggara lainnya karena etnis ini tidak diakui sebagai warga negara Myanmar. Kaum ini juga kerap dianiaya, dikucilkan, hingga ditahan bahkan terdapat pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).
Indonesia sering kali mendapati para pengungsi dari etnis Rohingya tersebut dan rata-rata terdampar di perairan Aceh. Pengungsinya pun tidak sedikit bisa berjumlah ratusan orang mulai dari perempuan, laki-laki, anak-anak, serta orang tua.
Adapun para pengungsi etnis Rohingya ini tidak semuanya diterima di beberapa negara Asia Tenggara lain karena berbagai faktor mulai dari jumlahnya yang terlalu banyak serta asalnya yang tidak terlalu dekat dengan negara tersebut.