Erick Thohir Ungkap Alasan Banyuwangi Jadi Tuan Rumah Rangkaian Peringatan Seabad NU

Banyuwangi menjadi tuan rumah pergelaran Festival Tradisi Islam Nusantara yang digelar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), dalam rangkaian peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU).

oleh Gilar Ramdhani pada 11 Jan 2023, 23:51 WIB
Diperbarui 11 Jan 2023, 23:51 WIB
Erick Thohir Ungkap Alasan Banyuwangi Jadi Tuan Rumah Rangkaian Peringatan Seabad NU
Menteri BUMN Erick Thohir mendampingi Presiden Joko Widodo menghadiri Festival Tradisi Islam Nusantara di Stadion Diponegoro Banyuwangi, Senin Malam (9/1/2023).

Liputan6.com, Banyuwangi Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju, seperti Menko Polhukam Mahfud MD, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri BUMN, Erick Thohir dan Menteri PAN RB Abdullah Azwar Anas menghadiri acara Festival Tradisi Islam Nusantara yang digelar di Stadion Diponegoro Banyuwangi, Senin Malam (9/1/2023).

Banyuwangi menjadi tuan rumah pergelaran Festival Tradisi Islam Nusantara yang digelar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), dalam rangkaian peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU). Sebagai hajatan besar NU, acara ini turut dihadiri jajaran pengurus PBNU, hadir Rais ‘Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Katib Aam PBNU KH Ahmad Said Asrori, Sekjen PBNU Saifullah Yusuf, Bendahara Umum PBNU Gudfan Arif Ghofur, dan Ketua Badan Pengembangan Inovasi Strategis PBNU Yenny Wahid serta jajaran PBNU lainnya.

Adapun kepala daerah yang juga hadir langsung adalah Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

Erick Thohir Ungkap Alasan Banyuwangi Jadi Tuan Rumah Rangkaian Peringatan Seabad NU
Menteri BUMN Erick Thohir mendampingi Presiden Joko Widodo menghadiri Festival Tradisi Islam Nusantara di Stadion Diponegoro Banyuwangi, Senin Malam (9/1/2023).

Menurut Ketua Panitia Pengarah Peringatan Harlah Satu Abad NU, Erick Thohir, penunjukan Banyuwangi ini tak lepas dari akar histori Banyuwangi yang cukup kuat dalam tradisi NU.

“Penunjukan Banyuwangi menjadi tuan rumah karena memiliki aspek histori,” kata Erick yang juga Menteri BUMN itu, saat menghadiri Festival Tradisi Islam Nusantara di Stadion Diponegoro Banyuwangi, Senin malam (9/1/2023).

Banyuwangi diketahui sebagai tempat lahirnya sholawat Badar yang menjadi ciri khas warga Nahdliyin. Selawat ini digubah almarhum KH. Ali Manshur, pada tahun 1960-an di Banyuwangi. Selain itu di Banyuwangi juga terdapat banyak pondok pesantren NU. Banyak santri dan santriwati dari berbagai pelosok nusantara yang mondok di Banyuwangi.

Festival Tradisi Islam Nusantara Bagian Pelestarian Budaya

Erick Thohir Ungkap Alasan Banyuwangi Jadi Tuan Rumah Rangkaian Peringatan Seabad NU
Menteri BUMN Erick Thohir mendampingi Presiden Joko Widodo menghadiri Festival Tradisi Islam Nusantara di Stadion Diponegoro Banyuwangi, Senin Malam (9/1/2023).

Festival Tradisi Islam Nusantara turut menghadirkan konser sholawat bersama Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf. Selain itu, juga mempertunjukkan beberapa penampilan kesenian khas NU. Mulai dari Lalaran Alfiyah yang ditampilkan secara kolosal oleh 500 santri dan santriwati se-nusantara yang mondok di berbagai pondok pesantren di Banyuwangi hingga pagelaran hadrah berkolaborasi dengan seni tari rodat syiiran.

Selain Festival Tradisi Islam Nusantara di Banyuwangi, Erick menjelaskan kegiatan satu abad NU juga diwarnai berbagai program lainnya. Ada 9 program utama yang terus digelar di sejumlah daerah di Tanah Air. Tiga diantaranya sudah terlaksana dengan baik di 2022. Disusul Festival Tradisi Islam Nusantara di Banyuwangi .

“Ini membuktikan bahwa kiprah NU tidak hanya menyebarkan ajaran Islam tapi termasuk membangun peradaban dengan jalan kebudayaan. Kita berharap kegiatan ini bisa menjadi suluh bagi generasi penerus NU dan menjadi penuntun kemaslahatan rakyat Indonesia secara menyeluruh,” kata Erick.

Sementara Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf menambahkan, Festival Tradisi Islam Nusantara ini menjadi salah satu upaya pelestarian budaya yang tumbuh dalam masyarakat. 

“Semoga festival ini tidak hanya bisa nguri-uri budaya, namun juga mendatangkan barokah dunia akhirat bagi seluruh masyarakat,” kata Gus Yahya, sapaan akrabnya.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya