Liputan6.com, Pekanbaru - Personel gabungan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru dan Polda Riau tengah memburu puluhan remaja yang diduga terlibat geng motor. Kelompok anak dibawah umur itu bertindak brutal terhadap pengendara motor dan mobil di Pekanbaru.Â
Beberapa hari lalu, seorang pengendara sepeda motor terluka parah karena diserang geng motor brutal di Jalan Labersa. Usai menyerang pemotor, kelompok remaja tanggung ini menyasar dua mobil di Jalan Parit Indah.
Advertisement
Baca Juga
Kabid Humas Polda Riau Komisaris Besar Sunarto menjelaskan, empat remaja terduga pelaku penyerangan sudah tertangkap. Mereka dijerat dengan Pasal 170 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.Â
"Ancamannya 9 tahun penjara, juga diterapkan perundang-undangan untuk anak," kata Sunarto didampingi Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau Komisaris Besar Sunarto dan Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Komisaris Andrie Setiawan, Senin (16 /1/2023).
Sunarto menjelaskan, 4 pelaku berinisial R (16), Fr (16), Re (15) dan Ds (17) bersama puluhan temannya berkumpul di Siak Hulu, Kabupaten Kampar. Usai meminum minuman beralkohol, puluhan remaja ini bergerak ke Pekanbaru.Â
"Mereka dapat informasi ada remaja lainnya berkumpul di Jalan Labersa dan berkumpul," jelas Sunarto.Â
Di jalan itu, puluhan remaja tadi bertemu dengan seorang pemotor, Suroso. Tanpa tahu apa-apa, korban langsung dipukul memakai kayu hingga terjatuh ke jalan.
"Korban saat itu baru pulang menonton kuda lumping," kata Sunarto.
Â
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Serang Mobil
Korban ditinggalkan dan kelompok ini bergerak ke Jalan Parit Indah. Di lokasi, geng motor ini berpapasan dengan dia mobil dan langsung dikejar.Â
"Mereka memukul spion dan bodi mobil hingga rusak," kata Sunarto.Â
Satu pekan usai kejadian, polisi menangkap empat pelaku. Hasil pemeriksaan, rata-rata pelaku masih pelajar yang duduk di bangku kelas 8 sampai 10.
"Masih ada remaja lainnya yang dicari untuk proses hukum," kata Sunarto.
Sunarto menyatakan, kelompok remaja ini bertindak anarkis kepada pengendara lainnya untuk menunjukkan eksistensi perkumpulannya.
"Mereka bertindak dalam pengaruh alkohol, kalau urinenya negatif dari narkoba," terang Sunarto.
Advertisement