8 Perusahaan Raksasa China Komitmen Investasi di IKN

Investor dari luar negeri menaruh kepercayaan yang tinggi terhadap proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Feb 2023, 21:28 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2023, 17:43 WIB
KSP Moeldoko saat menerima perwakilan perusahaan dari China yang akan menanamkan investasi di proyek pembangunan IKN.
KSP Moeldoko saat menerima perwakilan perusahaan dari China yang akan menanamkan investasi di proyek pembangunan IKN.

Liputan6.com, Jakarta Investor dari luar negeri menaruh kepercayaan yang tinggi terhadap proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Ketertarikan investor terhadap proyek pembangunan IKN terutama dari China terlihat begitu antusias.

Otorita IKN telah sukses menerima letter of intent atau LoI IKN dari 9 perusahaan asal Malaysia yang disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Perdana Menteri Malaysia Dato’ Seri Anwar Ibrahim di Istana Kepresidenan Bogor pada hari Senin, (9/1/2023).

Ketertarikan yang sama juga ditunjukkan perusahaan-perusahaan raksasa dari China. Mereka menyampaikan LoI IKN melalui Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Gedung Bina Graha Jakarta .

Delapan perusahaan raksasa China tersebut; China Harbour, CSSC Hongkong Shipping Company Limited, CCCC China Communications Construction Company, CNTIC China National Technical, Sinopec, Power China, China State Construction Engineering, China Urban Rural Holdings Group, State Power Investment Corporation Limited, China CCK Power Indonesia, Indonesia Goldstone International melalui Chen Tian Lu. 

 

 

Kredibilitas

Disebutkan bahwa perusahaan-perusahaan raksasa yang merupakan induk BUMN China itu umumnya besar dan memiliki kemampuan keuangan dan kreabilitas yang baik.

"Selain BUMN, ada juga sektor swasta yang (antara lain) bergerak di bidang elektronik, pembangkit listrik, pengelolaan limbah, konstruksi, dan properti," kata Triana Salim yang turut mengantar pilar investasi asing FBM ini.

Sementara itu Ketua Harian FBM, Steven Kwok menambahkan bahwa perusahaan-perusahaan asal China tersebut telah melakukan Memorandum of Understanding (MoU) terkait investasi di IKN.

"Pilar Investasi Asing FBM telah mengadakan MoU dengan perusahaan perwakilan China untuk mengatur dan memfasilitasi segala penanganan mekanisme administrasi investasi IKN dan legalitas yang diperlukan terkait proses investasi IKN," ujar Steven.

"Beberapa tahun lalu saat dalam perjalanan dinas (selaku menteri) saya sudah bertemu Sri Mulyani dan saya sampaikan Indonesia sangat berpotensi. Saya kembali ke China akan referensi perusahaan qualified untuk ke sini," ujar Chen Tian Lu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya