BPBD Sebut 2.929 Orang Mengungsi Imbas Banjir Makassar, Sekolah Diminta Belajar Daring

Sebanyak 45 kelurahan yang tersebar di 12 kecamatan terdampak banjir Makassar

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Feb 2023, 06:18 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2023, 06:18 WIB
Banjir Makassar
Banjir Makassar menyebabkan mobil terbalik di Kecamatan Moncong Loe, Kota Makassar. (Ist/ @masabaperki)

 

Liputan6.com, Makassar - Sebanyak 45 kelurahan yang tersebar di 12 kecamatan terdampak banjir Makassar. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebut, dari jumlah tersebut ada 86 titik banjir Makassar.

Kepala Pelaksana BPBD Makassar Achmad Hendra Hakamuddin, Senin malam (13/2/2023) mengatakan, data sementara jumlah penyintas tercatat sebanyak 2.929 jiwa dengan 828 Kepala Keluarga tersebar di 37 titik pengungsian pada delapan kecamatan.

Lokasi tersebut masing-masing di Kelurahan Manggala dan Batua, Kecamatan Manggala. Kelurahan Mamajang Selatan, Mamajang Luar, Mamajang Dalam, Sambung Jawa, Parang dan Karang Anyer, Kelurahan Manggala, Kecamatan Ujung Pandang. Kelurahan Maradekayya Utara, Kecamatan Makassar.

Selanjutnya, di Kelurahan Buntusu, Kapasa, Kapasa Raya, Bira, Parangloe, Kecamatan Tamalanrea. Disusul Kelurahan Katimbang dan Sudiang Kecamatan Biringkanaya.

Kemudian, di Kelurahan Rappocini, Banta-bantaeng, Karunrung, Ballaparang, Kecamatan Rappocini. Dan di Kelurahan Kaluku Bodoa serta Kelurahan Wala-walaya, Kecamatan Tallo.

Sejauh ini, BPBD Makassar terus bergerak melaksanakan pemantauan lokasi titik genangan serta pendataan (update) jumlah masyarakat yang mengungsi. Evakuasi warga dengan perahu karet dan Polyethylene termasuk melakukan pendampingan warga di lokasi pengungsian.

Jumlah personel diturunkan sebanyak 60 orang, terdiri dari tim evakuasi 35 orang, tim asesmen 15 orang dan tim medis 10 orang. Peralatan pendukung, satu unit kendaraan serba guna, tujuh unit perahu karet, tiga unit kendaraan masing-masing ambulans, mobil lapangan serta mobil pick up atau bak terbuka.

Di tempat terpisah, Kapolda Sulsel Irjen Pol Nana Sudjana menyebutkan, berdasarkan informasi yang diterima, sebanyak lima daerah di Sulsel terdampak cuaca ekstrim yakni Kota Makassar, Kabupaten Maros, Pangkep, Barru dan Soppeng.

"Kelihatan agak parah memang di Kota Makassar. Jadi ada 16 titik yang terdampak dari pada banjir dan tergenang air. Tetapi Alhamdulillah, tidak ada korban yang meninggal," kata kapolda saat meninjau lokasi banjir di Jalan Monginsidi Makassar.

Bagi korban terdampak, tambah dia, sudah di evakuasi ke beberapa lokasi aman. Langkah selanjutnya, menyiapkan dapur umum dengan bekerja sama PMI dan Pemda untuk menyiapkan posko kesehatan juga memberikan bantuan dalam bentuk makanan siap saji bagi para korban yang di sudah evakuasi ke lokasi pengungsian.

"Tentunya kami berharap untuk situasi ke depan sesuai dengan informasi BMKG dari tanggal 12-16 Februari ini masih ada cuaca ekstrim yang dapat menyebabkan hujan lebat. Kami berharap kepada warga untuk mengikuti perkiraan cuaca di BMKG serta kesiapan masyarakat seandainya wilayahnya terkena banjir," kata Nana menambahkan.


Belajar Daring

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menginstruksikan Dinas Pendidikan agar meliburkan anak sekolah sementara waktu dan mengalihkan proses belajar mengajar dari luar jaringan (luring) menjadi dalam jaringan (daring/online) selama cuaca buruk.

"Selama cuaca buruk, semua sekolah diliburkan karena banyak juga yang dilanda banjir. Proses belajar secara online, dari rumah kalau memungkinkan karena banjir juga terjadi hampir di semua wilayah," ujarnya.

Danny, sapaan akrab Ramdhan Pomanto, mengatakan langkah memulangkan siswa di saat jam pelajaran karena cuaca sangat buruk dan banyak tempat, bahkan di pusat kota sudah terjadi banjir setinggi paha orang dewasa.

Karena itu, dirinya meminta dinas pendidikan agar mengantisipasi adanya kemungkinan bahaya yang ditimbulkan seperti aliran listrik dan lainnya.

"Saya instruksikan dinas pendidikan untuk kontak orang tua agar anak-anak sekolah segera dipulangkan karena dikhawatirkan air makin naik dan ada aliran listrik dan sebagainya maka anak-anak untuk sementara sekolah dari saja dahulu sampai kondisi kondusif," katanya.

Danny menerangkan dalam pantauannya cuaca kurang baik jadi untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan maka baiknya proses belajar mengajar di sekolah dilakukan secara daring.

Ia juga sudah menginstruksikan beberapa hal penting dalam hal siaga banjir, yakni kepada seluruh jajaran dari lurah-camat hingga OPD terkait agar siaga banjir.

"Para camat dan lurah segera turun lapangan bersama satgas untuk mengecek kondisi kinerja drainase pastikan tidak ada sumbatan dan segera bersama RTRW memantau semua masyarakat yang terkena dampak dan membutuhkan evakuasi," ujarnya.

Sedangkan, kepada OPD dan BUMD lainnya memberikan tugas perbantuan kedaruratan seperti standar sebelumnya.

Danny Pomanto juga mengimbau seluruh masyarakat menghindari berada di luar bangunan karena masih terjadi badai petir.

"Hindari pohon (tumbang), hindari tiang besi (listrik), dan jagai anak kita semua," katanya mengimbau.

"Segera dilaksanakan, selalu waspada dan tanggap serta selalu berdoa agar Kota Makassar senantiasa dilindungi dari bencana dan marabahaya, Aamiin," ucapnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya