BMKG Minta Warga Sulsel Waspada Potensi Banjir Rob 20-22 Februari

Terpantau adanya bibit siklon 91 P di Teluk Carpentaria - Australia bagian utara dan daerah konvergensi di wilayah Sulawesi Selatan.

oleh Fauzan diperbarui 19 Feb 2023, 05:00 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2023, 05:00 WIB
Mendung di Kota Makassar (Liputan6.com/Fauzan)
Mendung di Kota Makassar (Liputan6.com/Fauzan)

Liputan6.com, Makassar - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar, Sulawesi Selatan menerbitkan imbauan agar masyarakat waspada dengan cuaca buruk. Peringatan itu dirilis menyusul adanya potensi banjir rob saat cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi pada 20-22 Februari 2023.

"Terdapat kemungkinan potensi banjir rob di pesisir barat Sulawesi Selatan karena bertepatan dengan fase pasang maksimum bulanan," kata Kepala BMKG IV Makassar, Irwan Slamet melalui siaran persnya diterima Sabtu (18/2/2023)

Perkiraan tersebut merupakan hasil monitoring perkembangan dinamika atmosfer terkini dan  menunjukkan indikasi adanya potensi peningkatan curah hujan di wilayah Sulawesi Selatan. Terpantau adanya bibit siklon 91 P di Teluk Carpentaria - Australia bagian utara dan daerah konvergensi di wilayah Sulawesi Selatan.

"Ini menyebabkan peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan dan kecepatan angin di wilayah Sulawesi Selatan," paparnya.

Untuk prakiraan tanggal 20-22 Februari 2023, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di wilayah Sulawesi Selatan bagian barat yang meliputi Kota Makassar, Parepare, Kabupaten Barru, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Kabupaten Maros, Kabupaten Gowa, dan Kabupaten Takalar.

Sedangkan di wilayah Sulawesi Selatan bagian selatan meliputi Kabupaten Jeneponto dan Kepulauan Selayar. Serta potensi angin kencang di pesisir barat dan selatan Sulawesi Selatan.

Selain itu masyarakat diimbau agar mewaspadai gelombang tinggi di perairan sekitar Sulsel. Gelombang dengan kategori sedang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter terjadi di Perairan Parepare dan Perairan Spermonde Pangkep bagian barat.

Kemudian, di Perairan Spermonde Makassar bagian barat, Perairan Spermonde Makassar, Perairan barat Kepulauan Selayar, Teluk Bone bagian Utara, Teluk Bone bagian selatan.

Perairan timur Kep. Selayar, Laut Flores bagian utara, Laut Flores bagian barat, Perairan P. Bonerate - Kalaotoa bagian utara, Perairan P. Bonerate Kalaotoa bagian selatan, dan Laut Flores bagian Timur. Gelombang dengan kategori tinggi 2,5-4,0 meter terjadi di Selat Makassar bagian selatan, dan Perairan Sabalana.

Status peringatan dini untuk Kota Makassar, Parepare, Kabupaten Maros, Pangkep, Barru, Gowa Takalar, Jeneponto, dan Kepulauan Selayar.

"Menyikapi kondisi itu diharapkan para pemangku kepentingan dan seluruh masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi," ujarnya menekankan.

Dampak tersebut antara lain banjir rob, banjir dan genangan, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, dan keterlambatan jadwal penerbangan, pelayaran. Masyarakat diharapkan selalu mengikuti informasi dari BMKG serta instansi terkait untuk memastikan mitigasi bencana hidrometeorologi dapat dilakukan dengan baik.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya