Liputan6.com, Gorontalo - Sejatinya, seorang guru merupakan sosok yang harusnya dimuliakan. Sebab, guru dikenal sebagai pahlawan tanpa tanda jasa yang patut untuk dihargai.
Berbeda dengan yang ada di Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo, seorang guru honorer berinisial NS ini terpaksa menjajakan ginjalnya di media sosial. Diduga kuat, aksi ini dilakukan lantaran untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Advertisement
Baca Juga
Tak tanggung-tanggung, NS dalam akun media sosial, mengaku menjual ginjal untuk memenuhi kebutuhan anak.
"Kalau ada yang mau beli ginjal, kenapa ginjal saya dijual. Alasan jual untuk memenuhi anak," tulisnya di media sosial.
Selain itu, NS juga menulis bahwa hal itu terpaksa dilakukan karena kesal menunggu honor yang tak kunjung cair. Padahal, tanggung jawab mereka selama ini sudah ditunaikan.
"Daripada mengharapkan gaji nanti dunia kiamat baru dorang ingat,"ujarnya.
Menurut informasi yang beredar, sudah hampir tiga bulan para guru honorer ini belum menerima gaji. Bahkan, pemerintah pun tidak memberikan alasan yang jelas mengapa hak mereka belum ditunaikan.
Sementara, gaji honorer untuk dinas terkait lainnya yang ada di Kabupaten Boalemo sebagian sudah dibayarkan. Sementara, untuk gaji tenaga kontrak terutama guru, itu melekat di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Boalemo.
Hingga akhirnya, aksi NS viral dan menghebohkan warga Kabupaten Boalemo. Ragam komentar dari warganet, mulai dari memberikan dukungan hingga ada juga yang mengatakan jika aksi yang dilakukan adalah tidak baik.
Ketika dikonfirmasi, Kepala Dikpora Boalemo mengatakan bahwa untuk honor guru akan secepatnya direalisasikan. Gaji tersebut akan dicairkan di masing-masing sekolah yang ada Boalemo.
"Sementara diproses, secepatnya honor itu akan diterima oleh pihak sekolah. Permohonan maaf jika terjadi keterlambatan," ia menandaskan.