Liputan6.com, Pekanbaru - Sejumlah desa di Kecamatan Kuantan Mudik, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) terendam banjir. Curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir membuat debit air Sungai Batang Petai meluap.
Menurut Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Jim Gafur, banjir Kuansing ini juga dampak tingginya curah hujan di Sumatra Barat (Sumbar).
Advertisement
Baca Juga
Luapan sungai di Sumbar membuat airnya sampai ke Kabupaten Kuansing karena berbatasan langsung. Banjir ini membuat ribuan warga terdampak dan sudah dievakuasi.
"Ada 382 Kepala Keluarga (KK) terdampak, terdiri dari 1.528 warga menjadi korban," jelas Jim, Selasa siang, 14 Maret 2023.
Jim menyatakan, ribuan warga belum ada yang mengungsi. Petugas hanya mengevakuasi warga ke tempat yang lebih tinggi dan menyelamatkan benda berharga.
"Karena ini banjir kiriman dari Sumbar, biasanya sebentar saja," jelas Jim.
Jim menyebut banjir ini tidak menyebabkan kerusakan parah pada fasilitas umum dan rumah. Kerusakan rumah karena terjangan banjir pada Senin itu, 13 Maret 2023, sifatnya ringan.
"Ada 382 rumah rusak ringan," jelas Jim.
Pihak Kabupaten Kuansing sudah menghubungi BPBD Riau. BPBD Riau sudah mengirim bantuan logistik berupa tenda dan perahu.
"Tenda sudah dipasang, sudah siaga di sana karena daerah yang banjir ini memang rawan," ujar Jim.
Â
Â
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dirikan Dapur Umum
Sementara itu, Kapolsek Kuantan Mudik Ajun Komisaris Ferry Fadilah menjelaskan, banjir terjadi karena luapan Sungai Batang Petai. Adapun desa terdampak adalah Lubuk Ramo, Pantai dan Air Buluh.
Banjir ini merendam ratusan rumah warga dengan ketinggian dari 70 sampai 100 meter. Banjir ini juga merendam jalan umum Lubuk Jambi dengan Pucuk Rantau.
"Jalan tidak dilalui karena kondisi banjir ini," kata Ferry.
Ferry menyebut pihaknya sudah mendirikan 3 posko darurat banjir di Desa Pantai. Selanjutnya mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan warga terdampak banjir.
"Kemudian personel melakukan patroli ke tempat yang rawan banjir," jelas Ferry.
Advertisement