Limbah Pabrik Tahu Dibuang ke Sungai, Warga Grogol Keluhkan Bau Menyengat

Warga Desa Turiharjo, Kelurahan Madegondo, Grogol, Sukoharjo mengeluhkan aroma tidak sedap dari bau limbah yang dibuang ke sungai.

oleh Dewi Divianta diperbarui 09 Jun 2023, 10:00 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2023, 10:00 WIB
Limbah Pabrik Tahu Rumahan di Sukoharjo
Limbah pabrik tahu rumahan yang dikeluhkan Warga Sukoharjo. (Dewi Divianta/Liputan6.com)

Liputan6.com, Sukoharjo - Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sukoharjo langsung meninjau lokasi bersama dengan Kepolisian Sektor Grogol dan juga pemerintahan Desa Madegondo. Hal itu dilakukan usai menerima laporan dari warga Turiharjo, Madegondo, Grogol, Sukoharjo terkait pencemaran lingkungan pembuangan limbah bekas industri pembuatan tahu yang dibuang ke sungai.

Kepala Bidang Pengkajian dan Pentaatan Lingkungan Hidup Kabupaten Sukoharjo, Suhardi mengatakan pihaknya mendatangi tempat produksi pembuatan tahu milik Triyem yang membuang air bekas limbah tahu produksinya ke aliran sungai dan menimbulkan bau tak sedap.

Dirinya menjelaskan dari pengakuan pemilik usaha, mereka memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), tetapi sudah hampir 10-an tahun tidak digunakan.

"Masalahnya karena ada penyumbatan di aliran sungai dan tidak sebabkan air tidak bisa mengalir lancar. Ibunya (pemilik usaha) punya IPAL, tapi sudah lama tidak digunakan," kata Suhardi di Grogol, Rabu (7/6/2023).

 

 

 

 


Sengaja Buang Air Bekas Limbah ke Sungai

Limbah Pabrik Tahu Rumahan Dikeluhkan Warga, DLH Sukoharjo Lakukan Ini
DLH Sukoharjo meninjau limbah pabrik tahu rumahan yang dikeluhkan warga Sukoharjo. (Dewi Divianta/Liputan6.com)

Sehingga Triyem pemilik usaha tahu itu meminta anaknya untuk mengalirkan air bekas limbah produksi mereka langsung ke aliran sungai yang dulunya 6 meter dan saat ini menyusut menjadi 1 meter itu.

"Ipal ini sudah lama tidak dipakai, karena dulu warga bilang bau terus saya buang langsung air limbah ke sungai. dari dulu buang ke sungai," ujar Triyem.

Namun, atas sidak yang dilakukan Dinas Lingkungan Kabupaten Sukoharjo itu dirinya berjanji akan segera mengeruk sungai yang tertutup limbah pembakaran produksi tahu miliknya.

Triyem yang didampingi sang anak Dwi Purwanto menceritakan baru kali ini pihaknya mendapatkan keluhan terkait bau dari usahanya itu.

"Sejak dulu enggak pernah ada yang komplain, tetapi saya akan mengeruk kotoran yang menghambat saluran air sungainya. Besok kami keruk," ujar Dwi Purwanto.

Sementara itu, Suhardi mengaku akan mendampingi pemilik usaha tahu itu apabila meminta pendampingan terkait penggunaan Ipalnya. Hal itu dimaksudkan agar usaha UMKM milik Triyem tetap berjalan dan warga tidak mengeluhkan bau lingkungan akibat limbah produksi mereka.

"Kita bantu menghidupkan IPALnya agar bisa berfungsi. Difungsikan lagi, nanti limbah yang terbuang ke sungai itu bisa dialirkan ke IPAL, lalu keluar sudah tidak bau," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya