Ratusan Polisi di Riau Naik Pangkat, Kapolda Iqbal Ingatkan Jangan Ada Lagi Penyimpangan

Liputan6.com, Pekanbaru Ratusan polisi di Riau mendapatkan kado istimewa menyambut Hari Bhayangkara ke-77. Mereka naik pangkat satu tingkat dari sebelumnya atas pengabdian kepada negara.

Upacara kenaikan pangkat ini dipimpin Kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal. Jenderal bintang dua ini menyebut, naik pangkat menambah tanggung jawab dalam melayani dan melindungi masyarakat.

Ada 537 personel Polda Riau dan jajaran mendapatkan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi. Jumlah itu terdiri dari 5 Perwira Menengah, 21 Perwira Pertama, 483 Bintara, dan 3 Tamtama.

Para personel itu 125 di antaranya bertugas di Polda Riau. Sementara 404 orang lagi, merupakan personel di jajaran Polres dan Polres Kota.

"Kenaikan pangkat merupakan penghargaan atas kinerja dan dedikasi pada periode tertentu serta sebagai amanah dari Yang Maha Kuasa," kata Iqbal di Polda Riau, Jumat (30/6/2023).

Dikatakan Iqbal, personel yang naik pangkat diharap selalu bersyukur. Caranya dengan menunjukan kualitas atau mutu serta kapasitas pengabdian kepada negara karena pengabdian yang terbaik diiringi konsekuensi.

"Kenaikan jabatan diikuti hak-hak lainnya, serta menjadi tauladan bagi personel lainnya," kata Iqbal didampingi Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya.

Iqbal turut menyampaikan apresiasi kepada para insan Bhayangkari. Karena menurutnya, di balik anggota polisi yang hebat, pastilah ada sosok wanita yang luar biasa pula.

"Selamat kepada personel yang mendapat kenaikan pangkat, tunjukkan bahwa di momentum Hari Bhayangkara ini kita bisa berbuat lebih untuk masyarakat bangsa dan negara lewat institusi kepolisian," kata Iqbal.

Kapolda Iqbal juga mengatakan tahun ini sudah masuk politik. Personel diminta menjaga nama baik agar menjalankan tugasnya dengan baik kepercayaan masyarakat adalah tolak ukur keberhasilan Polri.

Terdapat 3 poin yang menjadi strategi memajukan nama baik Polri sesuai dengan program Quick Wins. Antara lain optimalisasi kegiatan interaksi di masyarakat, optimalisasi manajemen media, dan zero penyimpangan.

"Zero penyimpangan sangat penting karena situasi saat ini sedikit penyimpangan yang belum tentu benar maka timbul opini yang mengakibatkan keterpurukan Polri," Iqbal menandaskan.