Muncul 4 Lubang Baru Semburan Abu Vulkanik di Gunung Lewotobi, Fenomena Apa?

Gunung Lewotobi Laki-Laki kini memiliki empat lubang baru yang mengeluarkan abu vulkanik.

oleh Ola Keda diperbarui 09 Jan 2024, 11:30 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2024, 11:25 WIB
Gunung Lewotobi Laki-laki sedang mengeluarkan abu vulkanik (Liputan6.com/Ola Keda)
Gunung Lewotobi Laki-laki sedang mengeluarkan abu vulkanik (Liputan6.com/Ola Keda)

Liputan6.com, Flores Timur - Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kini memiliki empat lubang baru yang mengeluarkan abu vulkanik.

Dengan adanya empat lubang baru, Gunung Lewotobi kini memiliki lima lubang yang terus mengeluarkan gas vulkanik.

Ketua Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-Laki Herman Yosep mengatakan, lubang baru tersebut merupakan rekahan yang muncul diakibatkan aktivitas vulkanik.

"Pernah ada letusan muncul dari kawah utama, sekitar tanggal 23 Desember lalu, muncul letusan juga dari rekahan baru," katanya.

Sementara itu, pengamat gunung api Mbah Surono saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (9/1/2024) mengatakan, kemunculan lubang baru gunung erupsi sebagai fenomena alam biasa. Surono mengatakan, celah-celah keluarnya asap bisa dari mana saja di sekitar puncak.

"Fenomena itu disebabkan tekanan besar dalam tubuh gunung api, membuat asap keluar lewat celah yang lemah," katanya.

Hingga saat ini status Gunung Lewotobi Laki-Laki masih Level III (Siaga). Petugas Pos Pemantauan Gunung Lewotobi Laki-Laki, Robby Lamanepa mengimbau, masyarakat agar tidak mudah percaya dengan informasi yang tidak jelas sumbernya soal peningkatan Gunung Lewotobi Laki-Laki.

Warga juga diharapkan tetap tenang dan tidak beraktivitas dengan radius 3-4 kilo meter dari pusat gunung Lewotobi Laki-Laki dan Gunung Lewotobi Perempuan.

 


Masih Terus Erupsi

Pantauan Liputan6.com, Gunung Lewotobi Laki-Laki masih terus mengeluarkan gas vulkanik pada lima lubang erupsi.

Kondisi ini bisa dilihat saat pagi-pagi sekira pukul 06.00 Wita. Sementara siang hingga sore badan gunung sering tertutup awan tebal bercampur semburan vulkanik.

Kepulan asap tebal tampak membumbung tinggi dan bertebaran kemana-mana. Tiupan angin membawa abu ke arah timur Pulau Flores, kadang kala berubah ke arah barat.

Warga sekitar gunung kembar itu terus diterpa hujan belerang berkadar tebal. Warga diminta tetap menggunakan alat pelindung diri.

Saat ini, masih ada warga yang bertahan di rumah mereka seperti Desa Hokeng Jaya, Klatanlo, Nawokote, dan Waiula. Mereka tetap tinggal karena khawatir terjadi aksi pencurian.

Sementara data pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki saat ini berjumlah 4.681 tersebar di 12 titik baik di Kecamatan Wulanggitang maupun kecamatan Titehena.

Di Wulanggitang, pengungsi menempati ruang kelas SMPN 1 Wulanggitang, SDK Kemiri, Kantor CU Remaja, rumah warga Desa Boru, Pululera, Hewa, Boru Kedang, dan perbatasan Flores Timur-Sikka.

Sementara di Titehena, warga menetap di 19 tenda darurat di Posko Konga. Ribuan pengungsi usia pelajar masih diliburkan karena status Gunung Lewotobi Laki-Laki masih Level III (Siaga) dan terus memuntahkan belerang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya