Liputan6.com, Sitaro - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM merekam sebanyak 27 kali gempa embusan Gunung Karangetang di Sulut selama periode 1-15 Januari 2024.
"Terekam juga sebanyak 12 kali gempa hybrid/fase banyak, enam kali gempa vulkanik dalam, satu kali gempa tektonik lokal, satu kali gempa terasa pada skala II MMI dan sebanyak 81 kali gempa tektonik jauh," kata Kepala PVMBG, Hendra Gunawan, Sabtu (20/1/2024).
Dia mengatakan, saat ini, kata dia, status salah satu gunung api aktif di Sulut tepatnya di Kabupaten Sitaro tersebut berada pada level dua atau waspada.
Advertisement
Pada status seperti ini, masyarakat, pengunjung, wisatawan dan pendaki tidak diperbolehkan beraktivitas dan mendekati area dalam radius 1,5 kilometer dari kawah utama (selatan) dan kawah dua (utara), serta 2,5 kilometer pada sektor barat daya dan selatan.
PVMBG juga mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Karangetang menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.
“Tingkat aktivitas gunung api tersebut akan dievaluasi kembali secara berkala maupun jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, tingkat aktivitas dianggap tetap jika evaluasi berikutnya belum dikeluarkan, dan pemantauan secara intensif tetap dilakukan guna mengevaluasi kegiatan Gunung Karangetang oleh PVMBG,” ujarnya.
Rekomendasi lainnya, masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai yang berhulu dari puncak agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang.
“Pemerintah daerah, senantiasa berkoordinasi dengan Pos PGA Karangetang atau PVMBG Bandung,” ujarnya.
Baca Juga