Liputan6.com, Bandung - Komisi Pemilihan Umum Jawa Barat (KPU Jabar) telah siap melaksanakan pemilihan umum (Pemilu) pada 14 Februari 2024 setelah 183 ribu surat suara rusak telah diganti seluruhnya.
Tidak hanya surat suara, menurut Ketua KPU Jawa Barat Ummi Wahyuni kelengkapan logistik Pemilu 2024 lainnya sudah sepenuhnya tersedia.
Advertisement
"Secara aturan H-1 semua itu sudah sampai ke TPS (tempat pemungutan suara). Kita punya 140.457 TPS (di Jabar). Sebelum tanggal 12 (Februari) itu pergerakan distribusi logistik dari PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) ke PPS (Panitia Pemungutan Suara)," ujar Ummi, Bandung, Selasa, 13 Februari 2024.
Advertisement
Ummi mengatakan semua pergeseran seluruh logistik per 12 Februari 2024 sekitar 80 persen masih ditahan di PPK. Hal itu dilakukan sesuai dengan aturan distribusi logistik pemilu yang telah ditetapkan.
Pada tanggal 13 Februari 2024, seluruh logistik pemilu tersebut harus seluruhnya telah diterima oleh PPS. Ummi mengaku tidak menemui kendala saat proses pelaksanaannya, termasuk soal informasi keterlambatan di Cianjur Selatan.
"Enggak-enggak, di Cianjur juga sama posisinya sedang bergeser. Cuma wilayah Cianjur kan ada yang jauh ya," kata Ummi.
Sedangkan untuk mitigasi lokasi TPS yang berada di kawasan rawan atau tengah terjadi bencana,maka pemilihnya dipindahkan ke wilayah satu lingkup rukun tetangga (RT).
Namun lanjut Ummi, jika hal tersebut tidak memungkinkan maka pemilih yang lokasi TPS-nya terdampak bencana dialihkan ke tingkat diatas RT dan seterusnya.
"Karena kita harus pikirkan elektabilitas pemilih ya. Sampai sekarang yang saya tahu dua TPS yang terdampak bencana di Sumedang," pungkas Ummi.
Baca Juga
Banjir Terjang Sumedang dan Majalengka
Sebelumnya, banjir menerjang sejumlah lokasi di Kabupaten Majalengka dan Sumedang sejak Ahad (11/2/2024), hari ini Senin (12/2/2024) mulai berangsur surut.
Namun demikian tim assesment dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar sudah diturunkan ke lokasi bencana banjir untuk mendata wilayah dan korban terdampak banjir.
Data dari Pusat Data dan Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) Jabar menyebutkan banjir Sumedang terjadi Minggu sore pukul 16.30 WIB.
"Banjir meliputi Kecamatan Ujungjaya dengan wilayah desa terendam yakni Desa Cipelang, Dusun Leuwiawi, dan Desa Ujungjaya," ujar Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Jabar Hadi Rahmat, dalam keterangan tertulisnya, Senin, 13 Februari 2024.
Akibatnya sebanyak 220 unit rumah di Cipelang terendam dengan korban terdampak sekitar 700 jiwa.
Sementara di Majalengka banjir terjadi pada hari yang sama pukul 7.30 WIB. Melanda wilayah Kecamatan Kertajati tepatnya di Desa Palasah, Kertawinangun, dan Pakubeureum.
"Curah hujan yang cukup tinggi dengan durasi lama sekitar 4 empat jam serta kiriman air deras dari daerah Conggeang Kabupaten Sumedang menjadi penyebab banjir," kata Hadi.
Akibatnya sekitar 1.300 unit rumah terdampak dengan ketinggian air banjir antara 20 - 80 sentimeter.
Tim assesment (pendataan) dari BPBD Jabar sudah dikerahkan ke lokasi bencana banjir untuk mendata wilayah dan korban terdampak banjir. "BPBD Provinsi Jawa Barat berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Majalengka, TNI ,Polri, Pol PP, Damkar, pihak kecamatan, desa, dan relawan BPBD Majalengka untuk terus melakukan validasi data korban. BPBD mengimbau agar berhati hati saat turun hujan dengan durasi yang lama," sebut Hadi.
Advertisement
19.750 Personel Gabungan
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (jabar) Bey Machmudin melepas 19.750 personel gabungan dalam apel pergeseran pasukan dan patroli gabungan terpadu dalam rangka pengamanan Pemilu 2024 di wilayah Jabar, di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (12/2/2024).
Personel gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Damkar, dan Bawaslu tersebut akan mengawal dan memastikan pelaksanaan Pemilu 2024 di 27 kabupaten dan kota di Jabar berjalan lancar, jujur, dan adil.
"Total 19.700-an personel untuk memastikan pelaksanaan pemilu di Jabar berjalan lancar, jujur, dan damai hingga perhitungan suara nanti. Pemilu adalah momentum penting bagi kita untuk menentukan arah dan pemimpin negara ke depan," ujar Bey.
Bey mengatakan mereka akan mulai bertugas mulai dari masa tenang ini hingga seluruh tahapan pemilu selesai.
Pihaknya menjamin keamanan masyarakat yang telah memiliki hak pilih saat pencoblosan pada 14 Februari 2024. Untuk itu Bey meminta masyarakat tak ragu datang ke TPS untuk menyuarakan hak pilihnya.
"Kami menjamin tak akan ada intimidasi dan juga kami menentang keras kecurangan baik tindak pidana pemilu seperti politisasi SARA maupun penyebaran informasi hoaks," kata Bey.
Di masa tenang ini Bawaslu dan Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) akan melakukan pengawasan lebih masif untuk memastikan tak ada kecurangan pemilu demi terwujudnya pesta demokrasi yang aman, jujur, dan adil.
"Saya minta kepada Bawaslu dan Sentra Gakkumdu untuk melakukan pengawasan lebih masif terutama di masa tenang ini. Lakukan penegakan hukum terhadap kecurangan yang terjadi tak perlu ragu," tutur Bey.
Bey juga meminta kepada siapapun untuk tidak menyebar fitnah, hoaks atau melakukan provokasi kepada orang lain serta tidak mendiskreditkan salah satu paslon dan caleg.
Masa tenang selama dua hari ini sejatinya digunakan oleh pemilih untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya terhadap calon pilihannya. Dengan begitu pemilih tak perlu waktu lama saat menentukan pilihan di bilik suara.
"Kita jaga masa tenang ini agar pemilih dapat menggali informasi terhadap pilihannya. Gali informasi sebanyak-banyaknya tentang capres dan calon anggota legislatif yang akan dipilih agar pada saat memilih dia tidak berlama-lama di bilik suara," sebut Bey.
Provinsi Jabar menurut Bey merupakan bagian integral dari Indonesia yang memiliki peran penting dalam menentukan arah dan tujuan bangsa.
Oleh karena itu partisipasi aktif masyarakat dan dukungan penuh dari seluruh aparat keamanan adalah kunci keberhasilan dalam menciptakan iklim kondusif selama pemilu.
"Saya mengajak seluruh masyarakat Jabar untuk turut aktif dalam menjaga ketertiban, keamanan, dan keberlangsungan pemilu. Mari bersama-sama menciptakan lingkungan yang kondusif dalam menyalurkan hak pilihnya tanpa rasa takut dan intimidasi," ucap Bey.