Wanita Hamil Jangan Sering Konsumsi Minuman dan Makanan Manis, Bahaya!

Apa yang Bumil konsumsi akan berpengaruh terhadap kesehatan Bumil dan janin, bahkan hingga jangka panjang.

oleh Arie Nugraha diperbarui 11 Mar 2024, 07:00 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2024, 07:00 WIB
Cara Berpuasa dengan Aman untuk Ibu Hamil
Pilihlah sejumlah makanan untuk memenuhi asupan nutrisi selama berpuasa. (Foto: Freepik/Freepik)

Liputan6.com, Bandung - Sebanyak 40 persen wanita mengidam minuman dan makanan manis begitu hamil. Ini sebenarnya adalah hal yang wajar.

Namun, ketika sedang mengidam yang manis-manis, ibu hamil (Bumil) tidak boleh terlena dan selalu menuruti kemauan ini terus-menerus.

Apa yang Bumil konsumsi akan berpengaruh terhadap kesehatan Bumil dan janin, bahkan hingga jangka panjang.

Menurut dr. Meva Nareza dicuplik dari laman Alo Dokter, hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi gula berlebih selama hamil bisa meningkatkan risiko terjadinya obesitas dan komplikasi kehamilan.

Bahaya konsumsi minuman dan makanan manis secara berlebih ketika hamil ada beragam, di antaranya:

1. Obesitas

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi gula berlebih selama kehamilan dapat meningkatkan risiko obesitas.

Jika terjadi kenaikan berat badan berlebih atau obesitas saat hamil, Bumil berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi kehamilan, seperti keguguran, diabetes gestasional, dan preeklampsia.

Bukan hanya itu, anak dari ibu yang obesitas selama hamil juga bahkan berisiko untuk mengalami cacat lahir, sulit dilahirkan karena berukuran besar, menderita asma, dan mengalami gangguan pertumbuhan.

2. Diabetes gestasional

Konsumsi gula berlebih selama hamil dapat meningkatkan risiko diabetes gestasional. Penyakit diabetes saat hamil ini tidak bisa disepelekan karena bisa menyebabkan berbagai macam komplikasi, mulai dari preeklamsia, bayi lahir prematur, hingga bayi meninggal di dalam kandungan.

3. Preeklampsia

Meski penelitiannya masih terbatas, beberapa bukti menunjukkan bahwa konsumsi minuman manis yang tinggi gula, seperti soda atau minuman ringan kemasan, saat hamil dapat meningkatkan risiko terjadinya preeklamsia. Risiko ini juga akan semakin meningkat jika ibu hamil menderita obesitas.

4. Kelahiran prematur

Bahaya konsumsi minuman dan makanan manis secara berlebih saat hamil selanjutnya adalah meningkatnya risiko kelahiran prematur.

Bahkan, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa konsumsi 1 porsi minuman ringan manis saat hamil dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur sebanyak 25 persen.

5. Keterampilan kognitif yang buruk

Dampak merugikan konsumsi minuman dan makanan manis terhadap janin tak hanya terjadi di masa kehamilan.

Diketahui bahwa kebiasaan ini dapat berdampak pada perkembangan otak si Kecil setelah ia lahir dan tumbuh besar.

Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang mengonsumsi makanan dan minuman yang tinggi gula saat hamil berisiko lebih tinggi untuk memiliki anak dengan kemampuan kognitif, seperti pemecahan masalah dan kemampuan memahami perkataan, yang di bawah rata-rata.

Dampak konsumsi makanan dan minuman manis saat hamil secara berlebih dapat merugikan ibu dan anak, bahkan hingga jangka panjang. Oleh karena itu, Bumil harus mengontrol asupan gula selama hamil.

Bumil disarankan untuk mengonsumsi makanan sehat dan berolahraga secara rutin agar kesehatan terus terjaga.

Selain itu, jangan lupa untuk rutin memeriksakan kehamilan ke dokter kandungan, agar kesehatan Bumil dan perkembangan janin bisa terus terpantau.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Kehamilan

Mencuplik dari laman Ayo Sehat Kementerian Kesehatan RI, kehamilan merupakan suatu proses faali yang menjadi awal kehidupan generasi berikut.

Pencegahan masalah gizi pada ibu hamil merupakan hal penting dilaksanakan mulai dari menjaga kesehatan dan status gizinya saat sebelum dan selama kehamilan, dilanjutkan dengan setelah melahirkan dan masa menyusui.

Salah satu kebutuhan esensial untuk proses reproduksi sehat adalah terpenuhinya kebutuhan energi, protein, karbohidrat, vitamin, mineral dan cairan (termasuk air) serta serat yang cukup baik kuantitas maupun kualitas.

Kurangnya asupan energi yang berasal dari zat gizi makro (karbohidrat, protein dan lemak) maupun zat gizi mikro terutama vitamin A, vitamin D, asam folat, zat besi, seng, kalsium dan iodium dan zat mikro lain pada wanita usia subur yang berkelanjutan (sejak masa remaja, pra konsepsi sampai masa kehamilan), mengakibatkan terjadinya Kurang Energi Kronis (KEK) pada masa kehamilan.

Kejadian risiko KEK dimulai dan ditandai oleh rendahnya cadangan energi dalam jangka waktu cukup lama yang diukur dengan Lingkar Lengan Atas (LiLA) kurang dari 23,5 cm atau Indeks Massa Tubuh (IMT) pra hamil atau Trimester I (usia kehamilan ≤12 minggu) dibawah 18,5 kg/m2.

Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah perbandingan antara berat badan (dalam kg)dengan tinggi badan (dalam meter), rumus perhitungan BB/(TB)2 (kg/m2).

 

Gizi Seimbang untuk Ibu Hamil

Standar kebutuhan zat gizi berdasarkan angka kecukupan gizi yang dianjurkan bagi masyarakat Indonesia pada kelompok perempuan usia 19-49 tahun berkisar 2150 - 2250 kkal dan protein 60 gram per hari.

Pada ibu hamil normal diperlukan tambahan energi sebesar 180 – 300 kkal dan protein mencapai 30 gram per hari.

Untuk memperoleh penambahan berat badan sebesar 0.5 kg/minggu, termasuk untuk ibu hamil KEK, dibutuhkan tambahan asupan energi sebesar 500 kkal/hari dari asupan energi hariannya, dimana kurang dari 25 persen kandungan energi dalam makanan tambahan berasal dari protein.

Ibu hamil yang tidak mendapatkan kecukupan kebutuhan zat gizinya, akan mengalami kurang energi kronis ( Bumil KEK). Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) adalah Ibu Hamil yang memiliki risiko KEK yaitu yang mempunyai ukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA) di bawah 23,5 cm atau Indeks Massa Tubuh (IMT) pada pra hamil atau Trimester I (usia kehamilan ≤12 minggu) dibawah 18,5 kg/m2 (Kurus).

 

Tips Sehat Ibu Hamil

1. Melakukan pemeriksaan kehamilan/ANC rutin

2. Selama hamil makan 3 kali makanan utama ditambah dengan 1-2 kali makanan selingan dalam sehari sesuai dengan anjuran porsi makan ibu hamil

3. Konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) atau suplementasi zat gizi mikro lainnya selama masa hamil

4. Cukup konsumsi air putih

5. Mengonsumsi garam beriodium

6. Pada kondisi tertentu seperti mual pada trimester pertama dan mudah kenyang pada trimester akhir, maka konsumsi makanan dalam porsi kecil tapi sering. Buah dan sayur harus masuk dalam menu sehari-hari ibu.

7. Mengonsumsi makanan tambahan

8. Membatasi konsumsi kopi atau minuman berkafein lainnya

9. Membatasi konsumsi makanan yang mengandung tinggi gula, garam, dan lemak

10. Menghindari konsumsi makanan yang merangsang pencernaan

11. Rutin memantau pertambahan berat badan

12. Cukup istirahat

13. Disiplin dalam penerapan hidup bersih dan sehat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya