Malang Menimpa Remaja Asal Enrekang, Hilang di Sungai Barito pada Malam Laga Indonesia vs Yordania  

Fikri bersama rekannya menuju warung yang berada tidak jauh dari tambatan kapal untuk istirahat sekaligus menyaksikan siaran langsung pertandingan Indonesia melawan Yordania

oleh Aslam Mahfuz diperbarui 23 Apr 2024, 19:07 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2024, 19:02 WIB
Basarnas Banjarmasin Kalsel
Tim gabungan temukan korban tenggelam di Sungai Barito Kabupaten Barito Kuala. (Liputan6.com/ist)

Liputan6.com, Batola - Tepat saat Timnas Indonesia U-23 berhadapan dengan Yordania, Minggu (21/4/2024) malam, sebagian besar masyarakat Indonesia menyaksikan perjuangan tim nasional bertanding pada Piala Asia U-23. Pertandingan tersebut penentuan bagi Indonesia untuk lolos ke babak perempat final, hingga usai pertandingan Indonesia berhasil menang telak 4-1 atas Yordania.

Jutaan pasang mata orang Indonesia tidak ingin ketinggalan untuk menyaksikan kekuatan tim asuhan yang telah dibangun oleh sang pelatih, Shin Tae Yong. Baik itu menyaksikan langsung di stadion Abdullah bin Khalifa di Doha Qatar, ataupun melalui siaran langsung di Tanah Air.

Termasuk Muh. Fikri Khairil (18), remaja asal Belajen Barat, Desa Kambiolangi, Kecamatan Alla, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel), bersama sejumlah rekan kerjanya menyempatkan untuk menyaksikan pertandingan tersebut. Kesempatan itu setelah bongkar muatan di Kelanis Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan (Kalsel), kemudian kapal ditambatkan di perairan Sungai Barito alur Marabahan Batola sekitar pukul 22.15 Wita.

Fikri bersama rekannya menuju warung yang berada tidak jauh dari tambatan kapal untuk istirahat sekaligus menyaksikan siaran langsung pertandingan Indonesia melawan Yordania. Namun setelah pertandingan, rekan-rekan mencarinya dan tidak diketemukan.

Berdasarkan dari narasumber yang tidak ingin disebutkan, menjelaskan jika Fikri diduga terpeleset pada titian yang dilalui untuk menuju ke kapal. Kemungkinan juga, titian tersebut licin akibat hujan lebat yang juga terjadi di beberapa wilayah di Kalsel.

Ia menceritakan kejadian tersebut berdasarkan informasi yang diterima jika Fikri merupakan remaja yang gemar dengan gawai miliknya. Termasuk saat di warung, Fikri hanya sibuk atau bermain dengan HP dan tidak terlalu memperhatikan jalannya pertandingan sepak bola.

Kemudian Fikri disebutkan kembali ke kapal lebih awal. Diduga saat pulang, Fikri terpeleset dan tenggelam. Usai pertandingan, rekannya juga kembali ke kapal. Saat di kapal, rekan kerja tidak melihatnya selanjutnya dipertanyakan kepada nakhoda, dan juga tidak diketahui keberadaannya.

Sekitar pukul 02.00 Wita, Senin (22/4/2024), rekan-rekan mencarinya hingga sekitar kapal, termasuk kembali ke warung. Pencarian dilakukan hingga pukul 05.00 Wita, kemudian ditemukan sepasang sendal milik Fikri di pinggir tambatan kapal.

Berdasarkan temuan sendal korban, pihaknya kemudian Agen Kapal TB Sakhamas 01 dan menghubungi tim pencari yakni Polair dan Basarnas Banjarmasin. Selanjutnya proses pencarian dilakukan bersama dengan tim gabungan.

"Kami mendapatkan informasi bahwa ada remaja diduga terjatuh di perairan sungai Barito, setelah menerima informasi tersebut kami langsung merespon dengan mengirimkan tim guna melakukan pencarian terhadap korban," ujar Al Amrad, Kepala Kantor Basarnas Banjarmasin, Senin (22/04) petang.

Disebutkan, setelah tiba di tempat kejadian atau last know position (LKP), tim langsung berkoordinasi dengan unsur SAR yang ada di lokasi dan melakukan proses pencarian terhadap korban. Pencarian dilakukan dengan pembagian dua tim, satu tim menyisir ke arah hilir sungai sejauh 500 meter dan satu menyisir ke arah hulu juga sejauh 500 meter menggunakan perahu karet.

"Pencarian hingga hari kedua, Selasa (23/4) dan membuahkan hasil, korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, sekitar pukul 09.00 Wita di titik koordinat 03°01' 2.25" S - 114° 45'9.63" E dengan jarak ± 700 meter dari LKP, selanjutnya korban dievakuasi ke RSUD Ulin Banjarmasin menggunakan ambulans," sebut Al Amrad.

Usai ditangani oleh RSUD Ulin Banjarmasin, pada korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dan tidak ada benturan di kepala. Disebutkan jika kejadian itu murni tenggelam, adapun penyebab sebelum tenggelam masih diduga jika terpeleset dan jatuh ke sungai yang saat itu sedang pasang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya